Serambiupdate.com - Sebanyak 64 mahasiswa Certified Independent Research Internship Program atau Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) terlibat langsung dalam pengembangan program “Desa Cerdas” atau “Smart Kampung” di Desa Banyuwangi. Mereka tinggal di Banyuwangi selama kurang lebih tiga bulan dengan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi.
“Selamat datang di Banyuwangi bagi mahasiswa terpilih, tentunya tidak mudah melalui hingga tahap ini, dan semoga semua mahasiswa bangga akan hal itu,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Teknologi telah memilih “Smart Kampung” Banyuwangi sebagai salah satu tuan rumah kategori teratas dalam program MSIB, bersama dengan program dari beberapa perusahaan besar seperti Shopee, Gojek, Tokopedia, dan Telkomsel.
“Smart Kampung” merupakan program desa yang menyediakan layanan daring untuk mempercepat pelayanan publik setingkat desa.
Ipuk menjelaskan, desa pintar perlu dikembangkan. Smart Kampung yang terpilih sebagai situs MSIB ini belum banyak dikembangkan, termasuk di sektor-sektor selain pelayanan publik.
“Kami mengharapkan mahasiswa magang di sini. Bukan hanya untuk mendapatkan nilai, tetapi untuk menggunakan hati, tenaga, dan pikirannya. Untuk membantu Smart Kampung berkembang, saya dan para pekerja desa saya perintahkan untuk dapat membantu para staf. Jangan malu untuk bertanya. Kami juga berharap ada transfer of knowledge kepada pemuda yang ada di desa sebagai salah satu upaya pengabdian,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Banyuwangi Suyanto Waspo Tondo Wicaksono bertanggung jawab atas Smart Kampung Banyuwangi. Ada lima program magang termasuk di antaranya adalah analis ekonomi dan pengentasan kemiskinan, analis kesehatan dan pendidikan masyarakat, analis intelijen sektor publik, branding Smart Kampung, hardware, software, dan rekayasa jaringan.
Yayan, sapaan akrab Suyanto juga menuturkan bahwa MSIB diikuti lebih dari 6.500 mahasiswa se-Indonesia. Dari jumlah tersebut, hanya 64 mahasiswa yang berhasil.
“Dari 64 mahasiswa tersebut, kami akan mendistribusikannya keenam desa yang tersebar di beberapa titik. Mahasiswa sudah mendapatkan bekal dan motivasi sejak awal Februari dan diharap dapat meningkatkan potensi Smart Kampung mulai hari ini.” jelas Yayan.
(ADP)