Selain mewaspadai Covid-19, satuan pendidikan kini harus mewaspadai
pula penularan penyakit hepatitis. Berdasarkan laporan, penyakit ini merenggut
3 korban jiwa anak-anak di Jakarta pada April lalu.
Pihak sekolah telah mempersiapkan tindakan ketat walaupun
belum ada laporan adanya penularan penyakit tersebut di Bali. Agung Gede
Wiratama, selaku Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora)
Kota Denpasar Anak, menuturkan pihaknya telah menyampaikan kepada satuan
pendidikan di wilayahnya untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Kami mengimbau satuan pendidikan agar protokol kesehatan
dijaga, siswa jangan sampai belanja di luar,” ujar Agung Wiratama, Minggu
(8/5).
Untuk mengantisipasi penularan penyakit hepatitis misterius tidak jauh berbeda dengan prokes Covid-19. Agung berharap semua pihak tidak kendor dalam protokol kesehatan.
“Pada surat edaran PTM yang kami keluarkan semuanya sudah
tercantum,” tambah Agung Wiratama.
Komunikasi terus dijalin antara Disdikpora dengan pihak
Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Denpasar terkait perkembangan kabar penyakit
hepatitis yang dicurigai menyerang usia anak-anak tersebut.
Bersama Dinas Kesehatan mengantisipasi kemungkinan terburuk
jika ada siswa yang nantinya menunjukkan gejala penyakit hepatitis misterius.
“Kami isolasi atau bagaimana nanti Dinas Kesehatan yang
lebih tahu. Kami akan koordinasikan dengan Dinas Kesehatan,” imbuh Agung
Wiratama.
Pasca libur sebagian siswa sudah harus menghadapi ujian
sekolah. Untuk kelas 6 SD dijadwalkan mengikuti ujian sekolah yang menentukan
kelulusan mereka ke jenjang SMP. Sementara siswa SMP juga akan mengikuti
ulangan umum. Berbeda halnya dengan murid PAUD/TK yang sudah menjalani ujian.
“Prokes tetap kita utamakan karena besok ujian anak-anak
wajib datang ke sekolah, tidak bisa ditunda jadwalnya karena ujian,” ucap Agung
Wiratama.
DYL