Serambiupdate.com Unit Pembina dan Pengembang Publikasi Ilmiah (UPPI) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) menyelenggarakan Seminar Publikasi Ilmiah Populer di Mini Teater Lantai 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Uhamka, Rabu (25/5).
Kegiatan ini dihadiri oleh Desvian Bandasyah selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka sekaligus sebagai narasumber pada agenda tersebut, Irfan Junaidi selaku Pemimpin Redaksi Republika sebagai narasumber kedua, para dosen dan mahasiswa.
Herri Mulyono selaku Ketua UPPI menyebutkan bahwa tujuan dari Seminar Publikasi Ilmiah Populer adalah agar setiap kegiatan akademik di lingkungan Uhamka untuk didesiminasikan pada berbagai media, salah satunya adalah media massa.
"Ini merupakan amanah dari Warek I Prof Abd. Rahman A.Ghani yaitu agar setiap aktivitas akademik di Uhamka, baik riset dan pengabdian wajib didesiminasikan. Dalam konteks ini, selain jurnal ilmiah ada juga media massa," ujarnya.
Desvian Bandarsyah dalam materinya, mengungkapkan bahwa tulisan ilmiah itu dapat diartikan dalam dua hal, yaitu ilmiah yang bersifat teoritis dan ilmiah yang bersifat empiris.
"Ilmiah itu bergantung pada dua hal, yaitu dimensi yg bersifat teoretis dan empiris. Keduanya bisa masuk dalam kategori ilmiah populer. Konteks ilmiah teori itu penting sebagai pisau analisis untuk memahami data," tuturnya.
Irfan Junaidi menyampaikan, tulisan ilmiah dapat diintegrasikan ke dalam berbagai jenis tulisan, seperti ficer atau opini. Karena dari tulisan tersebut akan berkembang lagi dengan tambahan informasi atau gagasan baru.
"Kalau penelitian bisa masuk ke ficer atau opini, karena sifatnya setelah diteliti punya gagasan atau fakta baru dan hal tersebut bisa disampaikan disitu. Tentu penyampaiannya dengan gaya populer. Maksudnya populer adalah tulisan tersebut bisa masuk ke pemahaman semua kalangan," sampainya.