Dadang menjamin berbagai macam anggaran kepada penerima
beasiswa untuk putra putri Kotim. Dengan begitu, anak-anak dapat melanjutkan
pendidikan mereka. Dan untuk yang tidak mampu tetap mengenyam pendidikan
seperti yang lainnya.
“Untuk peserta didik berprestasi, dapat diberikan beasiswa agar
menambah semangat mereka untuk mempertahankan prestasinya. Dan mengembangkan
potensi diri mereka lagi. Hal tersebut dapat menjadi memotivasi peserta didik
yang lainnya agar terus bersaing dalam dunia pendidikan untuk menunjukkan
potensi masing-masing,” ujarnya.
Dengan demikian, dunia pendidikan di Kotim dengn sendirinya
akan terus berkembang karena siswa-siswinya memiliki kemauan dan kemampuan,
entah itu secara akademik maupun non akademik. Dan pemerintah harus
memfasilitasi hal tersebut.
“Berhubungan dengan kemampuan dan prestasi dari setiap masing-masing
anak, pemerintah berkewajiban untuk memfasilitasi mereka di dunia pendidikan.
Apalagi dengan memberikan dukungan kepada mereka yang bersemangat mengikuti
pendidikan khususnya melalui beasiswa ini,” tegasnya.
Dadang juga menjelaskan bahwa pendidikan adalah kegiatan yang sangat kompleks. Bahkan hampir seluruh dimensi kehidupan manusia menyangkut ke dalam proses pendidikan, unsur politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, kesehatan, iklim, psikologis, sosiologis, etika, estetika, dan sebagainya.
“Proses pendidikan tersebut diharapkan dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi
berbagai persaingan di era globalisasi saat ini,” pungkasnya.
DYL