Serambiupdate.com - Kementerian Agama (Kemenag) saat ini tengah menyiapkan silabus pembelajaran Kurikulum Merdeka. Penyusunan ini dibahas bersama dalam kegiatan yang bertajuk “Penyusunan Silabus Pembelajaran Diversifikasi pada Madrasah Riset, Madrasah Plus Keterampilan, dan Madrasah Akademik”.
Acara ini berlangsung
sejak tanggal 20 hingga 22 Juni 2022 ini telah dihadiri oleh kepala pengawas madrasah, kepala madrasah, wakil kepala madrasah bidang
kurikulum, serta guru-guru madrasah.
M. Isom Yusqi selaku Direktur
Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian
Agama menuturkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
semakin canggih dan dinamis. Orang membutuhkan layanan yang cepat. Semua sektor
kehidupan terkena dampaknya termasuk dunia pendidikan.
“Dunia pendidikan terkena
dampak dari disrupsi, layanan pendidikan yang kovensional akan semakin tertinggal.
Dunia pendidikan dituntut dapat mengimbangi arus modernisasi dengan berbagai
turunannya,” tuturnya seperti dikutip di laman resmi Kemenag.
Isom menambahkan, pihaknya
melakukan berbagai upaya agar menjawab permasalahan tersebut, salah satunya
melalui implementasi kurikulum merdeka pada madrasah dan pembuatan silabus
pembelajaran yang inovatif dan futuristik.
“Saat ini, banyak
disrupsi atau gangguan yang mengacaukan tatanan kehidupan kita. Gejolak yang
paling terasa adalah gejolak digitalisasi. Para siswa perlu dibekali agar
menghadapi kondisi tersebut,” imbuhnya.
Menurut Isom, ada empat aturan yang harus diberikan kepada para siswa sebagai bekal. Keempatnya, yakni pengetahuan mengenai digitalisasi dan globalisasi, serta perubahan iklim dan pekerjaan.
“Saya harap, anak-anak dibekali pengetahuan, ketarampilan, dan penguatan
karakter supaya mereka dapat bertahan di masa mendatang,” pungkasnya.
(ADP)