Serambiupdate.com - Prof. apt. Nasrul Wathoni, PhD. selaku Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran menuturkan bahwa di masa yang akan datang bidang farmasi berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi. Maka dari itu, wawasan terkait pharmacoinformatics sangat dibutuhkan bagi masa depan lulusan Farmasi.
“Ada suatu disrupsi pada suatu pekerjaan kefarmasian yang erat kaitannya dengan teknologi informasi,” kata Nasrul dalam diskusi Satu Jam Berbincang Ilmu “Beyond Pharmacy: Pharmacoinformatics” yang diadakan Dewan Profesor Unpad secara virtual, dikutip dari laman Unpad.
Nasrul mangatakan bahwa pharmacoinformatics adalah suatu bidang ilmu yang memanfaatkan teknologi agar saling menghubungkan aspek penghantaran obat dari basic science hingga penggunaan kliniknya. Bagus agar medikasi terhadap individu ataupun populasi.
Ia juga menjelaskan bahwa pharmacoinformatics lebih berkembang meliputi farmasi praktis atau pelayanan, sebagai farmasi edukasi dan riset, dan aplikasi klinis. Pharmacoinformatics terdiri dalam dua aspek, yakni scientific aspect (aspek ilmiah) serta service aspect (aspek pelayanan).
“Inilah sesuatu hal yang ke depan seorang farmasi atau calon apoteker itu perlu mempunyai keilmuan mengenai pharmacoinformatics,” imbuhnya.
Menurutnya, dalam mempersiapkan lulusan Farmasi agar mampu menghadapi perkembangan pekerjaan di masa depan, pharmacoinformatics harus masuk ke dalam bagian kurikulum di pendidikan Farmasi.
“Di Farmasi ini perlu memasukan mata kuliah Pharmacoinformatics dan mungkin bukan hanya sebagai mata kuliah pilihan, nanti bakal menjadi mata kuliah wajib bagi para mahasiswa guna menghadapi masa depan,” pungkasnya.
(ADP)