Bahkam dari riset Universitas
Indonesia dan International Labour Organization (ILO) mengenai penerimaan
lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) oleh dunia industri. Terdapat penerimaan dari
lulusan BLK hanya mencapai 59,9 persen. Maka dari itu, kebutuhan tenaga kerja
yang terampil, kreatif, inovatif, adaptif, sekaligus cakap belum diproses
secara maksimal melalui digital oleh BLK.
Tauvik Muhammad selaku Manajer Proyek Pengembangan
Keterampilan ILO menegaskan bahwa Indonesia perlu bekerja cepat dalam
meningkatkan keterampilan para kaum muda. Bahkan sekarang ini sudah banyak peraturan
pemerintah untuk mendorong upaya tersebut.
Salah satu upayanya adalah peraturan yang belum lama ini dikeluarkan
oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 68
Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan
dan Pelatihan Vokasi. Dalam upaya itu, unsur industri benar-benar dilibatkan
dan ditekankan untuk meningkatkan kualitas kompetensikompetensi para kaum muda.
"Kami berapresiasi atas hadirnya Perpres yang menyangkut
berbagai pihak industri tersebut. Perpres ini akan berperan untuk membentuk
badan/ mekanisme yang pasti memberi masukan bagi penyusunan standar kompetensi,
penyesuaian kurikulum vokasi dan akreditasi sesuai dengan kebutuhan
industri," ujar Tauvik.