“Sebagai warisan budaya dunia di tahun 2024, kami akan
usulkan jalur rempah. Bukan menyontek dari China yang sudah punya Jalur Sutera,
tetapi kita memang sudah memiliki potensi,” ujar Restu.
Ia menambahkan bahwa jalur Rempah tidak akan kalah jika
dibandingkan dengan jalur Sutera untuk kebudayaan. Oleh karena itu, Kementerian
Pendidikan akan mencoba usulkan Jalur Rempah sebagai warisan budaya dunia untuk
kategori jalur.
“Kategori ini lebih rumit, akan berhubungan dengan
konektivitas pelabuhan Banda, Ternate, Tidore, Makassar, Surabaya. Ini semua
berdasarkan riset karena berbasis pada bukti. Bukan sekadar katanya,” ujarnya.
Riset yang dilakukan dari jalur remlah tersebut melalui konektivitas,
kesenian maupun peninggalan. Dan bermulai di Pantai Utara Jawa, Banjarmasin,
Aceh, dan lainnya.
“Semua tergantung pada peniliti karena riset yang dibutuhkan
memilihi usaha yang tidak ringan. Walaupun sebenarnya kami ingin melibatkan
negara lain, karena Jalur Rempah itu dari Banda ke Malaka, India, Mesir,
Damaskus, hingga ke Eropa. Dan sebelum jalur ke Afrika dan China,” kata dia.
DYL