Serambiupdate.com - Puan Maharani selaku Ketua DPR RI mengimbau pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
“Peserta didik masuk sekolah kembali ketika kenaikan
kasus Covid-19. Untuk mencegah peningkatan kasus terhadap anak-anak, protokol
kesehatan harus dioptimalkan,” ujar Puan Maharani.
Ia mengingatkan Dinas Pendidikan
di seluruh daerah untuk lebih banyak turun ke lapangan guna meninjau sekolah di
wilayahnya.
Puan mengungkapkan DPR melalui Komisi X DPR bakal
ikut serta melaksanakan pengawasan.
“Butuh dilaksanakan peninjauan penerapan protokol
kesehatan di sekolah. Bagaimana sistem pengaturan jaga jaraknya. Jadi saya pikir
sistem pemantauan kesehatan siswa dan beragam aturan pendukung dalam pencegahan
penyebaran Covid-19 lainnya wajib lebih efektif,” imbuhnya.
Puan juga mengimbau Satgas Penanganan Covid-19 agar
meningkatkan testing, tracing dan treatment (3T) supaya laju
kenaikan kasus dapat ditekan seoptimal mungkin. Apalagi dengan hadirnya
prediksi munculnya gelombang baru Corona akibat subvarian BA.4 dan BA.5.
“Di Indonesia juga ditemukan subvarian Omicron
BA.2.57 yang menjangkiti beberapa negara lainnya. Prosedur 3T tidak boleh
kendur, terkhusus testing termasuk di
sekolah,” ujar Puan.
Puncak kasus Covid-19
harian diperkirakan melebihi 20.000 per hari, dengan subvarian baru BA.2.75.
Puan juga menegaskan,
pemerintah harus mempertimbangkan beberapa rekomendasi dari Pengurus Pusat
Persatuan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) terkait penyelenggaraan sekolah tatap
muka.
"Subvarians baru
ini dapat menyebabkan gelombang kasus berikutnya, yang dapat terjadi pada bayi
dan anak-anak," kata mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan itu.
“Kami tidak ingin
sekolah tatap muka diliburkan lagi karena tidak adanya pencegahan yang dapat
memicu penyebaran virus Covid-19 di lingkungan sekolah,” lanjut Puan.
(ADP)