Program tersebut membuat perguruan tinggi dan industri dapat melakukan
riset. Kemendikbudristek akan memberikan dukungan melalui skema pemadanan
anggaran.
"Dengan gerakan merdeka belajar, Kemendikbudristek mengutamakan
upaya dalam kuatkan ekosistem riset di satuan pendidikan," kata Nadiem
Makarim selaku Mendikbudristek.
Sedangkan Matching Fund itu sendiri adalah bentuk
dukungan dari Kemendikbudristek agar menciptakan kolaborasi dan sinergi
strategis antara insan perguruan tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak
industri.
Pada tahun 2022, Kemendikbudristek juga menjalankan program
Kihajar STEM (Kita Harus Belajar Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis serta kreativitas.
"Sampai saat ini bahkan lebih dari 65.000 pelajar di
seluruh Indonesia yang berhasil mengikuti program ini serta menjadi generasi
Kihajar STEM," ujarnya.
Program tersebut ditujukan untuk mengembangkan profil
pelajar Pancasila yang memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaboratif
dan mampu berkomunikasi.