Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini diadakan di SD-SMPN SATU
ATAP 01 Pulau Pari. Pesertanya terdiri dari guru-guru SD-SMPN dengan kisaran
usia bervariasi. Rangkaian kegiatan ini berupa presentasi mengenai Covid-19 serta pembuatan handsanitizer yang dibawakan
langsung oleh Fujianti selaku Dosen Fakultas Farmasi dan Sains (FFS) Uhamka.
Fujianti menjelaskan mengenai apa itu
penyakit Covid-19, bagaimana penularannya, kemudian bagaimana
cara mencegah penularan tersebut. Menurutnya, meskipun pada saat ini resiko
kematian pada penderita Covid-19 sudah menurun secara
signifikan, gejala Covid-19 lebih ringan, serta banyaknya penduduk yang
telah divaksin, tidak membuat kita lengah dalam menaati dan menjalankan
protokol kesehatan yang sudah ada.
“Karena protokol kesehatan ini sangat
baik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit terutama yang dapat
ditularkan melalui pernafasan, benda-benda yang terkontaminasi, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat setempat tetap bisa menaati
protokol kesehatan yang ada. Selain dapat mencegah penyakit menular, protokol
kesehatan juga dapat meningkatkan pariwasata,” ujar Fuji.
Selanjutnya, Fujianti menjelaskan
mengenai pembuatan handsanitizer juga dipaparkan dalam presentasi.
Proses pembuatan handsanitizer sangat mudah, dapat dilakukan sendiri di
rumah. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan handsanitizer adalah
lidah buaya, gliserin, essens green tea, dan etanol.
“Dalam membuat hand sanitizer, bahan
utama untuk membunuh kuman adalah etanol atau alcohol. Essens greentea sebagai
pengharum bisa diganti dengan aroma bunga atau lidah buaya. Cara pembuatannya,
yang pertama pisahkan lidah buaya dari kulitnya dan haluskan gel lidah buaya
dengan alat penghalus. Kemudian saring gel lidah buaya yang sudah dihaluskan
dan masukkan ke dalam botol spray. Tambahkan alkohol, gunakan perbandingan alkohol
lebih banyak dari gel lidah buaya. Lalu tambahkan perasan essens greentea dan
hand sanitizer siap digunakan,” jelasnya.
Tim Fujianti berharap guru-guru
SDN-SMPN SATU ATAP 01 Pulau
Pari menerapkan protokol kesehatan
dan mengajarkannya kepada murid-murid SD-SMP serta masyarakat setempat.
“Dengan menaati protokol kesehatan seperti memakai masker dan mencuci tangan, selain dapat mencegah penyakit menular, juga dapat meningkatkan pariwisata Pulau Pari, meningkatkan kenyamanan bagi para wisatawan, dan akan membantu perekonomian pariwisata Pulau Pari. Kondisi pandemi yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan handsanitizer juga bisa memberdayakan masyarakat untuk membuat handsanitizer sendiri sehingga lebih ekonomis,” jelas Fuji.