Serambiupdate.com - Komisi IV DPRD Sragen mengimbau dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud) di wilayah setempat tidak buru-buru me-regrouping atau menggabung sekolah dasar (SD) negeri yang kekurangan peserta didik. Komisi IV malah mengimbau peningkatan mutu pengajaran di sekolah tersebut.
Hal itu dilaporkan oleh Sugiyamto selaku Ketua
Komisi IV DPRD Sragen yang menyikapi banyaknya SD Negeri kekurangan peserta
didik dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Menurutnya, regrouping bakal
berdampak luas termasuk penataan guru, pengurangan jam mengajar guru, serta
jarak tempuh sekolah peserta didik dari rumah.
”SD negeri tidak diminati lantaran mutu mereka kurang
bagus. Jadi sistemnya perlu diubah. Jangan gaduh mengenai rencana regrouping
sekolah,” tuturnya.
Sugiyamto mengatakan bahwa pihaknya mengimbau kepala
bidang (kabid) SD Disdikbud Sragen menghadiri rapat bersama komisi IV. Lalu menjelaskan
mengenai sekolah yang kekurangan peserta didik.
Menurutnya, sekolah swasta jenjang SD mengusulkan hal
yang tidak dimiliki oleh SD negeri. Oleh karena itu, orang tua atau wali lebih
tertarik untuk mengalihdayakan pendidikan
anaknya ke sekolah swasta tersebut.
”Misalnya ada tambahan ekstra hafalan Alquran,
sistem full day school, dan lain-lain.
Orang tua pasti memilihnya. Sedangkan di SD tidak seperti itu,” tambahnya.
Pihaknya pun mempromosikan serta mengevaluasi PPDB
dari peserta didik dari jenjang SMP ke jenjang SMA. Sistem zonasi perlu diperbarui
sesuai dengan kondisi di lapangan.
”Setiap tahun zonasi itu harusnya jangan sampai sama
lantaran kapasitas setiap tahun berbeda-beda di masing-masing sekolah,” katanya.
(ADP)