Serambiupdate.com Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyampaikan bahwa kolaborasi penting untuk dilakukan dengan berbagai pihak dalam menghadapi tiga masalah pendidikan. Tiga masalah tersebut pendidikan itu terdiri atas perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
"Hal tersebut adalah tanggung jawab bersama pemerintah,
masyarakat, dan satuan pendidikan untuk menghadapi permasalahan pendidikan
tersebut," ujar Winner Jihad Akbar selaku Pelaksana Tugas Direktur SMA
Ditjen Pauddikdasmen Kemendikbudristek.
Ditjen Pauddikdasmen Kemendikbudristek menyediakan
pembekalan kepada para pemangku pendidikan untuk mencapai upaya pencegahan
perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Hal tersebut dilakukan dengan
Bimbingan Teknis (Bimtek) Peserta Didik Ramah Digital dalam Mencegah
Perundungan, Kekerasan Seksual, dan Intoleransi Tahap II.
“Pada era saat ini yang sudah berteknologi pesat, dapat memudahkan peserta didik SMA untuk membuka akses, seperti konten yang bersifat positif hingga negatif. Kondisi seperti itulah harus disikapi oleh para pendidik secara bijaksana untuk mendorong terciptanya daya kompetitif dan kompetensi peserta didik guna mewarnai transformasi digital demi kesejahteraan diri dan masyarakat,” ujar Winner.
Pelaksanaan pembekalan tersebut dihadiri 80 orang peserta
yang berasal dari 29 provinsi yang terdiri dari dinas pendidikan
provinsi/kabupaten/kota, kepala sekolah SMA penggerak dan pengimbasannya.
Termasuk juga pendidik yang membidangi pembinaan tentang kepesertadidikan dan
ketua komite pembelajaran di sekolah penggerak serta pengimbasan.
Saat mengikuti pembekalan, peserta akan mendapatkan materi
dari narasumber yang pastinya memiliki kompetensi seperti dari Kementerian
Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara, Perguruan Tinggi dan
Yayasan Sagasitas seputar Pendidikan Berdigital dan Profesi Baru Masa Depan,
Transformasi Digital dalam Penyiapan Talenta Peserta Didik SMA dan Ramah
Digital untuk mengatasi Tiga Masalah Besar itu.
Pelaksanaan pembekalan tersebut dilaksanakan dengan protokol
Kesehatan 5M secara ketat. Peserta yang hadir harus melakukan tes swab antigen
sebelum mengikuti acara dengan hasil negatif. Diwajibkan juga memakai masker
selama Bimtek berlangsung dan seluruh pelaksanaan Bimtek dipaparkan menggunakan
media digital.