Serambiupdate.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang secara resmi menetapkan kurikulum merdeka di tahun ajaran baru.
Berdasarkan yang tercatat, terdapat 47 Sekolah Dasar
(SD)
negeri maupun swasta dan 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun
swasta.
Selain itu, terdapat 5 PAUD dan 2 Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Ditambah ada 5 SD serta 3 SMP sebagai Sekolah Penggerak.
Saparudin selaku Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Disdikbud Bontang menuturkan
bahwa di dalam kurikulum
merdeka secara penyelenggaraan tidak jauh berbeda dengan kurikulum 2013.
Ketika penyelenggaraan,
guru
dan wali murid berperan guna mengasah kemampuan diri peserta didik baru.
Diketahui penyelenggaraan diadakan secara bertahap pada
tahun 2022. Untuk SD berlaku pada kelas 1 dan 4 serta SMP berlaku untuk kelas
7.
“Sebelum ditetapkan, guru telah dibelaki dengan
pelatihan. Pengaplikasian pun diadakan serentak di bawah arahan
Kemendikbudristek,” ujarnya.
Menurutnya, jenis mata pembelajaran tidak jauh
berbeda dengan kurikulum 2013. Namun kali ini penilaiannya tidak berdasarkan
bidang kompetensi.
Kurikulum merdeka metode pemahaman peserta didik di
bidang intra-kurikuler yang beragam. Oleh karena itu, kurikulum Merdeka disusun
menjadi kerangka proses pembelajaran yang fleksibel.
Dalam pengaplikasiannya, guru mendapatkan
keleluasaan dalam memilih beragam perangkat ajar agar pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan serta minat para peserta didik.
"Jadi untuk intra-kulikuler penilaian sebanyak
80 persen serta metode project
sebanyak 20 persen," imbuhnya.
Lebih lanjut, Sapar pun akan melaksanakan evaluasi
bertahap pengaplikasian kurikulum yang baru. Hal tersebut guna mengoptimalkan
metode pembelajaran yang berlaku.
"Jelas terdapat evaluasinya, kita lihat
bagaimana kedepannya," tandasnya.
(ADP)