"Program Merdeka Belajar ini memerlukan peran dari seluruh
pemangku kepentingan pendidikan yang termasuk juga siswa didalamnya. Siswa akan
menjadi agen perubahan, serta membagikan pengaruh hingga dukungan sepenuhnya.
Ini juga untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat
Indonesia," kata Paristiyanti.
Paristiyanti berharap program ini dapat meningkatkan angka
partisipasi, hasil belajar berkualitas, dan distribusi pendidikan yang
merata.
"Dengan angka partisipasi tinggi, hasil belajar
berkualitas, dan distribusi yang merata ini akan mencapai perbaikan pada
infrastruktur. Dan berpengaruh pada teknologi, kebijakan, prosedur, serta
pendanaan. Selain itu juga termasuk kepemimpinan, masyarakat dan budaya,
kurikulum, pedagogi, serta asesmen," jelas dia.
Paris juga menyampaikan bahwa seiring dengan berjalannya kedua program terebut, ia berharap karakteristik Pelajar Pancasila akan tumbuh membangun sumber daya manusia yang unggul di masa yang akan datang. Nilai-nilai Pelajar Pancasila tersebut berhubungan dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Nilai-nilail tersebut terdiri dari beriman, bertakwa, berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, gotong royong, dan kreatif.
Ia pun menjelaskan arah kebijakan dan strategi Ditjen
Pendidikan Tinggi akan meliputi peningkatan angka partisipasi pendidikan
tinggi; penguatan mutu dan relevansi pendidikan tinggi, serta penguatan mutu
dosen dan tenaga didik.