oleh : Afifah Handiar
FKIP Uhamka
Masa remaja adalah masa yang selalu dialami oleh setiap orang. Namun, pada usia ini, manusia sedang dalam proses pembentukan diri menjadi dewasa. Masa remaja merupakan masa yang berisiko akan kegoncangan jiwa dalam arti pada masa ini merupakan masa yang penuh dengan pengaruh untuk transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa.
Pada dasarnya Usia remaja adalah usia yang ideal untuk proses belajar serta mengeksplorasi dan mengembangkan diri, Pada usia inilah terjadi proses perubahan yang mengarah pada proses pendewasaan kepribadian yang penuh dengan munculnya ciri-ciri pribadi yang sesungguhnya harus berbenturan dengan rangsangan eksternal. Namun sayang, hal ini menjadi sia-sia karena terjadi penyimpangan-penyimpangan atau gangguan-gangguan perilaku yang harus mereka alami. Konflik - konflik ini seringkali menimbulkan masalah bagi kaum remaja yang rentan secara mental, emosional dan rohaninya yang terkadang memanifestasikan diri dalam perilaku menyimpang.
Hal yang menjadi kekhawatiran adalah remaja tidak mampu mengendalikan diri sehingga lepas kontrol dan terjerumus pada perilaku menyimpang. Penyimpangan perilaku tersebut dikenal dengan istilah kenakalan remaja. Kenakalan remaja adalah tindak perbuatan remaja yang bertentangan dengan hukum, agama, norma-norma masyarakat sehingga akibatnya dapat merugikan orang lain, menganggu ketentraman umum dan merusak diri sendiri. Kenakalan remaja merupakan suatu tindakan anak muda yang dapat merusak dan mengganggu baik terhadap dirinya dan orang lain. Kenakalan remaja dapat dilakukan oleh seorang individu atau dapat dilakukan bersama-sama dalam suatu kelompok remaja
Perilaku menyimpang menjadi penyebab kenakalan remaja yang dimana merupakan masalah umum bagi remaja, baik dalam keluarga, di sekolah maupun di lingkungan sosial. Misalnya di rumah, tindakan disiplin, keberanian kepada orang tua, tidak menuruti perintah orang tua, berkelahi dengan saudara kandung, dan sebagainya. Di sekolah, hal ini dibuktikan dengan pertengkaran antar siswa, coretan di dinding sekolah, dan seringnya penolakan sekolah. Di masyarakat sebaliknya, hal ini sering dilakukan dengan mencuri barang milik orang lain, melecehkan atau memeras seseorang untuk mendapatkan uang, atau melanggar rambu-rambu lalu lintas.
Kenakalan remaja yang sering terjadi di lingkungan sekolah, Sebagai akibat kurang disiplinnya penerapan tata tertib sekolah yang belum dipahami oleh siswa. Persoalan tentang kenakalan siswa sering diidentikkan dengan tindakan kekerasan dikalangan siswa, untuk itulah pembekalan dan pemahaman tentang tindakan kekerasan harus di tanamkan kepada siswa. Kenakalan remaja saat ini sudah membudidaya di lingkungan sekolah dan kebanyakan terjadi di daerah kota- kota besar. Yang kehidupannya banyak di warnai persaingan-persaingan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Entah itu dilakukan secara sehat maupun tidak sehat.
Seorang remaja melakukan perilaku menyimpang karena beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja yaitu faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor Internal terjadi pada diri sendiri, Misalnya Kekurangan Penampungan sosial, Kelemahan dalam mengendalikan dorongan-dorongan dan kecenderungan, kegagalan prestasi sekolah atau pergaulan, dasar-dasar agama yang kurang dan sebagainya. Sementara Faktor Eksternal yang berasal dari lingkungannya, antara lain, Lingkungan keluarga, Lingkungan Masyarakat, Lingkungan Sekolah.
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak pada diri mereka sendiri dan dan sangat merugikan baik secara fisik maupun mental. Walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat. Dampak bagi fisik yaitu sering terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mempengaruhi berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika, hal itu akan terus berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan mengarahkan
Kenakalan remaja disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah remaja yang berasal dari status sosial yang rendah, peran keluarga, seperti kurangnya dukungan dari keluarga terlebih orang tua, kurangnya pengawasan dari orang tua, dan memiliki atau bergaul dengan teman sebaya yang terlibat dalam kenakalan remaja. Peran keluarga seperti dukungan dari keluarga terlebih orang tua, serta kurangnya pengawasan dan pengasuhan dari orang tua menjadi salah satu faktor terbentuknya kenakalan remaja
Dengam demikian, Sudah saatnya masyarakat bersama orang tua, pendidik maupun profesional menyatukan langkah untuk memahami, mengelola serta mengajak remaja mengembangkan diri secara positif dan konstruktif, sehingga di masa mendatang dapat tumbuh menjadi generasi muda yang dewasa, matang dan berkualitas.
Mengatasi kenakalan remaja memerlukan kerjasama orang tua dan guru. Orang tua selalu menyampaikan kasih sayang, memberikan perhatian keluarga dan pengawasan yang maksimal, membina komunikasi yang intensif, menanamkan akhlak sejak dini, dan ketika anak berangkat sekolah selalu diberikan nasihat, seperti untuk belajar dengan baik di sekolah jangan nakal disekolah dan nasihat-nasihat yang baik lainnya.
Demikian pula guru di lingkungan sekolah selalu berupaya agar siswa tidak berperilaku menyimpang. Namun perlu diingat bahwa guru bertanggung jawab sepenuhnya ketika anak berada di sekolah. Oleh karena itu, guru harus berupaya mendidik anak didiknya secara utuh dan mengawasi perkembangan remaja dengan menyelenggarakan kegiatan keagamaan, ekstrakurikuler sekolah, dan berbagai kegiatan positif bagi remaja.