Webinar Nasional 2022, Prophetic Approach Jadi Landasan Uhamka Ciptakan Mahasiswa Berkualitas

Serambiupdate.com Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) sebagai kampus terakreditasi unggul terus memberikan kebermanfaatan bagi mahasiswa dan sekitarnya. Diantaranya dengan menggelar Webinar Nasional 2022 dengan tema Prophetic Approach: Ikhtiar Membangun Indonesia Lebih Utama secara daring melalui platform zoom meeting, Senin (25/7).

Webinar ini diselenggarakan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (P3KA) Uhamka 2022 yang bertujuan untuk menguatkan mahasiswa dalam mengembangkan Indonesia mengikuti sifat-sifat Rasulullah SAW. 

Dalam webinar nasional tersebut dihadiri oleh Prof Gunawan Suryoputro Selaku Rektor Uhamka,  Lelly Qodariah selaku Wakil Rektor III Uhamka, Mubarak Ahmad selaku Ketua P3KA Uhamka, Gufron Amirullah selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Uhamka, Paristiyanti Nurwardani selaku Kepala LLDikti Wilayah III, Prof Rudianto selaku Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

Rektor Prof Gunawan menyampaikan bahwa sifat nabi merupakan hal yang penting bagi para masyarakat terutama mahasiswa Uhamka untuk mengembangkan dirinya dalam membangun Indonesia.

"Sama-sama kita ketahui bahwa sifat sifat kenabian dalam umat Islam yaitu merujuk kepada sifat Nabi Muhammad. Seperti jujur, dapat dipercaya, pandai bertabligh atau berkomunikasi, dan disertai dengan kecerdasan atau sifat Fathanah. Untuk mencapai sifat tersebut dibutuhkan basis landasan yang kuat. Tentunya Uhamka akan menjadikan mahasiswa yang bersifat tersebut dan taat kepada Allah SWT. Oleh karena itu, dengan ini nanti lulusan kita sudah cerdas maka harus disertai dengan jujur, dapat berkomunikasi, dan dapat dipercaya," ujar Prof Gunawan.

Lelly Qodariah menyebut bahwa Uhamka sedang bergerak menuju pencapaian yang sudah direncanakan dan sudah dipersiapkan untuk bersaing di masyarakat.

"Saat ini Uhamka sedang bergerak menuju kepada pencapaian-pencapaian yang kita inginkan dan sudah kita persiapkan. Salah satunya adalah membangun tradisi akademik. Tentu ketika kita bersaing di masyarakat ini menjadi penting," ucap Lelly.

Selanjutnya, Mubarak Ahmad juga menegaskan bahwa untuk bersemangat dalam kemajuan Indonesia yang dibarengi dengan spiritual.

"Semangat kita bahwa kemajuan dunia yang sifatnya materil ini, hendaknya sebangun dengan kemajuan spiritual. Karena kemajuan yang materil cenderung memberikan eksploitasi terhadap kehidupan dan alam," tegasnya.