Dengan tujuan melatih
2.000 pendidik tambahan dan 50.000 siswa di Indonesia, kerja sama ini bakal memfasilitasi
platform bagi lebih dari seribu lembaga
pendidikan untuk berpartisipasi dalam program pendidikan filantropi Oracle.
Berdasarkan perjanjian
tersebut, lembaga yang terdaftar di Ditjen Pendidikan Vokasi bakal
menjadi anggota Oracle Academy dan bisa mengakses beragam sumber daya pendidikan dan pengajaran, termasuk peluang pengembangan
profesional, kurikulum, sumber daya pembelajaran kelas, perangkat lunak,
teknologi cloud, lingkungan praktik, dan banyak lagi.
“Tujuan utama kami dalam
inisiatif Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk menghasilkan SDM yang
siap masa depan di Indonesia. Sejauh ini, Oracle Academy telah melatih
lebih dari 3.250 pengajar dari 1.274 lembaga pendidikan. Kami berharap bisa
terus berkembang,” ujar Kiki Yuliati selaku Direktur Jenderal Pendidikan
Vokasi, Kemendikbudristek Republik Indonesia.
Kiki mengungkapkan
bahwa progam ini berguna untuk memberdayakan guru dan siswa dengan meningkatkan
kemahiran teknologi dengan berfokus pada teknologi Oracle. Teknologi ini
merupakan bagian dari kompetensi inti yang diperlukan dalam beragam industri
untuk membuka peluang kerja dan menjadi wirausahawan kelas dunia.
Kerja sama ini memberikan
sumber daya yang diperlukan institusi pendidikan guna membantu pendidik dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan komputasi inti yang sesuai dengan standar industri
dan menggunakan teknologi saat ini seperti pemrograman Java, AI, Database,
Primavera Project Management, serta Oracle Cloud Infrastructure.
“Keanggotaan Oracle
Academy mengusulkan institusi pendidikan dan pendidik sumber daya pendidikan
teknologi gratis untuk ruang kelas guna membantu meningkatkan pengetahuan,
pengembangan keterampilan, inovasi, serta keragaman dan inklusi di sektor
teknologi,” kata Davian Omas selaku Managing Director, Oracle Indonesia.
DYL_IST