Serambiupdate.com Pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir membawa banyak perubahan bagi gaya hidup banyak orang, tidak terkecuali para siswa. Selama hampir dua tahun, siswa harus menjalani proses belajar mengajar secara daring. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi kurang gerak. Ditambah lagi dengan kemudahan mengakses makanan dan minuman manis secara online lewat aplikasi pesan antar, mendorong siswa menjadi terbiasa dengan pola hidup sedentary lifestyle. Jika dibiarkan, perilaku tidak sehat tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit metabolic seperti diabetes di usia muda.
Oleh karena itu, tim dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Uhamka bekerjasama dengan SMA Muhammadiyah 3 Jakarta menyelenggarakan kegiatan bertajuk Edukasi dan Identifikasi Potensi Diabetes Dini Akibat Pola Makan dan Sedentary Lifestyle pada Remaja yang diselenggarakan pada 29 Juli 2022 yang di dukung oleh Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) Uhamka.
“Gaya hidup
sedentary atau kurang gerak ini berbahaya sekali ya untuk kesehatan kita. Kalau
sedari muda sudah jadi generasi ‘mager’, bisa sangat mungkin terjadi obesitas,
dan memicu penyakit metabolic lain seperti diabetes. Karena diabetes sekarang
banyak juga diderita oleh usia muda di masa produktif. Jadi pola makan dan
hidup sehat harus digalakkan dari muda, seusia siswa SMA ini misalnya.” Terang
dr. Erlina Pudyastuti, MKM, dosen Prodi D3 Teknik Kardiovaskuler FK UHAMKA
dalam kegiatan tersebut.
Tidak hanya
memberikan sosialisasi tentang bahaya sedentary lifestyle pada remaja, kegiatan
ini juga disertai dengan pengecekan gula darah siswa. Selanjutnya, siswa juga
diberi informasi mengenai hasil interpretasi dari hasil pemeriksaan gula darah
mereka.
Kegiatan ini
diikuti secara penuh oleh 24 orang siswa. Antusiasme tersebut terlihat dari
keaktifan pada sesi seminar dan tanya jawab, dan juga tampak dari semangat
mereka dalam memeriksakan kesehatannya. Bahkan di akhir program, terdapat 40
siswa yang ikut serta dalam pemeriksaan Kesehatan.
“Alhamdulillah,
hasil pengecekan gula darah siswa Sebagian besar berada di batas normal, namun
ada beberapa siswa yang sedikit di bawah normal. Mungkin ini bisa jadi
pelajaran untuk kita semua bahwa sarapan bergizi di pagi hari itu penting
sekali untuk dapat focus menerima pelajaran. Karena hipoglikemia itu bisa
membuat kurang focus.” Ujar Sri Suciati Ningsih, M.Biomed, dosen sekaligus peneliti
Diabetes Mellitus FK UHAMKA yang ikut serta dalam kegiatan ini.
Pentingnya
penerapan gaya hidup sehat harus digalakkan sedari dini, untuk mencegah berbagai
penyakit metabolic di masa depan. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa
dilaksanakan lagi di lain waktu dengan siswa peserta yang lebih banyak dan
menjangkau lebih banyak tempat terutama di kota besar, supaya generasi dewasa
muda Indonesia di masa depan nantinya lebih sehat.” Pungkas Rizkyana Avissa, M.Biomed,
dosen FK Uhamka sekaligus ketua tim pada kegiatan ini.