Serambiupdate.com - Prasarana dan prasarana pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih belum optimal. Masalah infrastruktur di Anambas terkait dengan minimnya ruang belajar dan kebutuhan untuk merenovasi beberapa sekolah yang tersebar di berbagai pulau.
Tony Karnain selaku Ketua Tim Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Anambas (Disdikpora) mengatakan bahwa situasi tersebut menjadi perhatian pihaknya.
Ia mengungkapkan bahwa wilayah yang mengalami kekurangan ruang sekolah untuk siswa dan kebutuhan renovasi dan pembangunan sekolah hampir merata di wilayah Anambas.
Salah satunya adalah kurangnya ruang untuk siswa sekolah dasar di desa Lingai Besar.
Di sini hanya tiga ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar bagi siswa kelas 1 sampai 6.
Meskipun kondisi ini dianggap tidak ideal, faktor ini disebabkan jumlah siswa tablet yang relatif sedikit.
"Kondisi ruang kelas di sana sebenarnya bisa dikatakan cukup, karena secara acak jumlah siswa juga sedikit. Alternatifnya adalah kelas dibagi 'sekolah'," katanya.
Selain itu, terdapat kendala dalam merenovasi gedung sekolah khususnya di kabupaten Siantan karena masih terbatasnya ketersediaan lahan.
Bahkan beberapa sekolah yang diusulkan oleh pemerintah pusat atau diberikan Dana Perwalian (DAK) belum memiliki sertifikat tanah.
“Mengenai hal ini, kami mendorong pihak sekolah untuk mengamankan sertifikat tanahnya terlebih dahulu. Ini subsidi atau semacamnya agar tidak menjadi kendala di kemudian hari,” jelasnya.
Pihaknya juga terus berupaya mengoptimalkan pelayanan pendidikan dengan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
"Untuk melewati ini, tentu saja, kami mengandalkan dukungan dan dorongan pemerintah," katanya.
(ADP/AND)