Serambiupdate.com Perwakilan Lembaga
Unicef Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat meminta para guru lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini di Kota Kupang
dan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk menanamkan pola hidup bersih dan sehat
(PHBS).
"Perilaku yang baik dalam penerapan PHBS pada anak harus mulai terbentuk
sejak dini terutama pada saat anak masuk pada lembaga PAUD sehingga penting
memberikan pemahaman tentang PHBS pada anak sejak usia dini," kata
Spesialis Perwakilan UNICEF NTT dan NTB
Rostia La Ode dalam kegiatan pelatihan air, sanitasi dan kebersihan (wash) dan
promosi PHBS, Rabu, (28/9).
Kegiatan ini diikuti 75 guru yang dilaksanakan oleh guru PAUD Kota kupang dan
Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Ia mengatakan kegiatan PBHS tidak hanya diterapkan di PAUD tetapi dapat
diteruskan dari anak ke orang tua serta dari anak ke lingkungan, yaitu dengan
cara guru dalam memberikan pendidikan PHBS mengajari cara berbagi dan
belajar bersama.
Selanjutnya, menurut Rostia La Ode PHBS tidak dapat dibentuk jika tidak
didukung ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai di setiap lembaga
pendidikan PAUD.
"Kita harus bisa memastikan adanya sarana dan prasarana di PAUD kita
masing-masing dalam mendukung penerapan PHBS pada anak secara maksimal,"
tegasnya.
Yang ketiga menurut dia, untuk tempat mencuci tangan bisa dengan menggunakan kearifan lokal yang dapat dikembangkan dan digunakan sendiri.
"Yang terpenting bisa digunakan sesuai kebutuhan kita saja sehingga para
siswa memiliki kebiasaan dalam penerapan PHBS secara baik dan benar,"
katanya.
Sementara itu menurut Helena P Tomasowa Kepala Seksi Sanitasi Dinas Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur, penerapan PHBS yang dilakukan sejak PAUD dapat terwujudnya
tumbuh kembang anak yang sehat dan cerdas.
"Hal itu sesuai harapan pemerintah untuk mewujudkan NTT bangkit menuju
sejahtera bisa tercapai," kata Helena P Tomasowa.
Dirinya berharap, melalui pelatihan itu dapat terbentukanya prilaku hidup sehat
yang dimiliki oleh PAUD di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dirinya berharap kegiatan ini dapat menjadi PAUD model bagi lembaga PAUD di NTT
dalam penerapan PHBS di sekolah. Karena diketahui pada saat ini hanya terdapat
3.000 lembaga PAUD di NTT dan 75 PAUD
yang ikut dalam pelatihan ini.
DYL_RPH