Pemerintah Kota (Pemkot)
Bandarlampung menyatakan bahwa pendidikan antikorupsi sangat penting dikenalkan
sejak dini, karena bermanfaat membentuk karakter anak menjadi jujur.
"Alhamdulillah pendidikan antikorupsi di kota ini sudah dijalankan oleh
salah satu SMP yang menjadi percontohannya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Bandarlampung Eka Afriana.
Dalam instruksi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membentuk sikap dan
perilaku anak sejak dini yang anti terhadap korupsi, terkait hal itu pihaknya
telah membuat buku tentang pendidikan antikorupsi.
"Dengan adanya buku ini bisa bermanfaat ke depannya bagi sikap dan
perilaku anak-anak, karena mereka sudah tahu sehingga dapat mencegah
korupsi," kata dia lagi.
”Di dalam buku pendidikan antikorupsi
tersebut, anak-anak tidak hanya diberikan informasi tentang korupsi, akan
tetapi mereka juga diajarkan kejujuran dan lain sebagainya.” lanjutnya
"Tentunya ke depan semua jenjang sekolah yang ada di Bandarlampung bisa
memasukkan kurikulum pendidikan antikorupsi, sehingga anak-anak didik ini
memiliki karakter baik dan jujur," kata dia.
Aida Ratna Zulaiha sebagai Direktur Jejaring Pendidikan pada Kedeputian
Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK RI, saat membekali tenaga pendidik di
kota ini, mengatakan bahwa nilai antikorupsi harus ditanamkan sejak dini,
bahkan dalam keluarga.
"Menanamkan nilai-nilai antikorupsi di pendidikan formal dimulai dari PAUD
hingga perguruan tinggi, bahkan sampai bekerja merupakan upaya mencegah
tindakan koruptif ke depannya," kata dia.
Menurutnya, satuan pendidikan tidak hanya bertugas menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang antikorupsi.
Namun sektor pendidikan juga harus berintegritas, hal tersebut yang nantinya akan
berdampak pada lahirnya inovasi dan kolaborasi terkait pelaksanaan pendidikan
antikorupsi.
”Untuk mendapatkan dampaknya maka ada tiga program besar yang akan dilakukan,
yakni memastikan pendidikan antikorupsi berintegrasi lewat kurikulum sekolah.”
ujarnya
Dalam membangun integritas dalam satuan pendidikan, termasuk pendidikan secara
umum. Dimana sasarannya adalah satuan pendidikan, pengampu kebijakan, dan
personel di sekitarnya.
"Terakhir, kolaborasi dan inovasi yang diciptakan oleh jejaring
pendidikan. Program-program ini akan menghasilkan lulusan yang antikorupsi dan
sistem pendidikan berintegritas,” lanjutnya.
DYL_RPH