"Kami
menyambut baik kesempatan ini dan langsung bergerak untuk mencari
talenta-talenta, baik di SMK maupun perguruan tinggi vokasi yang memiliki
kompetensi keahlian dan prodi di bidang tata busana. Dengan waktu yang sangat
terbatas, terpilihlah 60 looks atau koleksi yang lolos kurasi JMFW 2023,"
ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, di Jakarta, Rabu
(19/10).
Parade
khusus bertajuk "Mahakarya Vokasi Adi Busana" pada rancangan yang
ditampilkan tersebut merupakan karya peserta didik pendidikan vokasi.
Keikutsertaan
pendidikan vokasi pada JMFW 2023 merupakan
momentum bagi satuan pendidikan vokasi, baik SMK dan perguruan tinggi vokasi
(PTV) untuk membuktikan bahwa busana rancangan civitas vokasi setara dengan rancangan
para desainer ternama Tanah Air yang berlaga di JMFW 2023.
Kiki
mengungkapkan, Pendidikan vokasi memiliki peluang besar untuk memenuhi
kebutuhan SDM di bidang fesyen melalui beragam kompetensi keahlian dan program
studi yang tersedia, baik di jenjang SMK, perguruan
tinggi vokasi, maupun lembaga kursus dan pelatihan dan JMFW menjadi upaya
responsif pendidikan vokasi untuk memperkuat industri fesyen yang saat ini
berkembang pesat.
Untuk
memastikan bahwa busana tersebut memenuhi standar dan kriteria, termasuk sesuai
dengan tema yang diusung, yakni “Co-Exist Fashion Trend Forecasting 2023-2024”.
Usulan desain dari satuan pendidikan vokasi sendiri tidak serta-merta langsung
diterima untuk diperagakan di JMFW 2023. Karya-karya tersebut perlu melalui
proses kurasi yang dilakukan oleh tim kurator profesional JMFW.
DYL_RPH