Nurrohman
selaku, Wakil Ketua IDF-MUI mengungkapkan dengan jalinan kerja sama dari
berbagai pihak, krisis ekonomi di Indonesia dapat diminimalkan dampaknya, salah
satunya dengan penyaluran dana kepada penerima manfaat.
“Melihat
kolaborasi yang terjalin saat ini, berharap dapat menjadi contoh bagi
negara-negara lain dalam menghadapi krisis ekonomi," ujarnya dalam siaran
pers, Rabu (19/10).
Pimpinan
Pondok Pesantren Technopreneur As-Shofa ini juga menyatakan terdapat beberapa
unsur sinergi yang tidak boleh hilang dalam membangun perekonomian
bangsa. Pertama, kehadiran para ulama, sebagai guru sekaligus contoh yang
mampu dijadikan rujukan masyarakat luas. Kedua, kerja sama antara para
stakeholder yang ada, seperti TNI, Polri, hingga pejabat pemerintahan lain.
Ketiga, dukungan peran aktif masyarakat.
Sementara
Bambang Triyanto selaku Public Relation Manager PT Indomarco Prismatama,
menyebut penyaluran dana sebesar Rp 2,8 miliar kepada IDF-MUI, diwujudkan dalam
sarana pendidikan di 15 lembaga, 55 orang
penerima manfaat dari UMKM dan
pedagang kelontong, serta renovasi tempat ibadah.
“Kami
harap bantuan dan kerja sama IDF-MUI dapat dipergunakan untuk pendidikan dan
meningkatkan ekonomi UMKM, khususnya di saat dan pascapandemi,” katanya.
Bambang
juga mengatakan, dana yang terkumpul berasal dari dua sumber. Pertama, melalui
hasil kembalian pelanggan Indomaret. Kedua, donasi dengan sekian nominal yang
diberikan langsung di Indomaret.
Dirinya
mengatakan, sektor pendidikan anak dipilih karena kerja sama sejak 2018 dengan
IDF-MUI, yang selama ini cenderung fokus pada pendidikan.
“Mengapa
pendidikan? Ini karena karena pendidikan adalah hal yang penting untuk dapat
mencerdaskan negara ataupun membentuk karakter menurut penerus bangsa yang unggul,” jelasnya.
Dalam
cara tersebut, turut hadir pula di antaranya, perwakilan pengurus IDF-MUI, para
pengurus PT Indomarco Prismatama, Kadis Kab Tangerang, alim ulama, camat
Kecamatan Rajeg, hinga para santri.
DYL_RPH