Wahid Wahyudi selaku
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur mengatakan, penilaian ini berkaitan dengan
layanan pendidikan di Dindik Jatim dengan jargon "Cakep Dik" yang merupakan singkatan dari
cerdas, berkarakter, profesional, dedikasi, inisiatif dan kolaboratif.
"Layanan
pendidikan ini sangat kompleks sekali. Tentu kami harus melaksanakan dan menindaklanjuti
setiap pengaduan yang kami terima melalui petugas pelaksana yang mempunyai
kompetensi atas pelayanan tersebut," ujarnya.
Wahid
mengungkapkan permasalahan atau pengaduan yang dimaksud, berkaitan dengan
pendidikan, diantaranya seperti mutasi guru, Nomor Unik Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (NUPTK), Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), ataupun
siswa prestasi.
Terkait jargon,
Wahid menjelaskan, diawali dengan kata cerdas. Staf Dinas Pendidikan Jatim
harus menyelesaikan masalah secara cepat dan cerdas dalam menjawab permasalahan
masyarakat. Kemudian, berkarakter artinya
berkepribadian yang baik, karena berhadapan dengan masyarakat, "Kami
siapkan layanan dua arah, offline dan online,"
tuturnya.
Dirinya juga
menyebut, jika tidak semua permasalahan atau pengaduan yang terpusat di klinik
pendidikan dapat diselesaikan oleh staf. Tentu akan diberikan kepada bidang
sesuai dengan permasalahan yang diadukan.
Melalui SP4N
Lapor dalam setahun ini tepatnya Januari-November 2022 telah menerima sebanyak
49 pengaduan, empat pengaduan di antaranya berkaitan dengan guru.
"Seluruh
pengaduan ini sudah kami tuntaskan. Karena dalam sehari kami menerima tiga
sampai empat pengaduan dan semuanya kami selesaikan," ujarnya.
Dengan adanya
penilaian ini, Wahid mengungkapkan untuk melihat kesesuaian standar syarat
pelayanan publik. Ada enam, yakni sistem, mekanisme, jangka waktu, biaya/tarif,
produk dalam layanan pendidikan.
"Intinya
kita selesaikan dengan cepat dan tepat," tegasnya
DYL_RPH