Acara
ini turut dihadiri oleh, Prof Abdul Mu’ti selaku Sekretaris Umum PP
Muhammadiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah selaku Sekretaris Pimpinan Pusat
‘Aisyiyah, Prof Sofyan Anif selaku Rektor UMS dan wartawan dari berbagai media
yang hadir secara luring dan daring.
Prof
Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Ke-48 akan
diselenggarakan secara dua tahap. Tahap pertama akan dilakukan secara Online
pada 5 November 2022 secara Online dan tahap kedua dilaksanakan secara offline
pada 19-20 November 2022.
Agenda
yang terdapat dalam Muktamar Online adalah mendengar tanggapan peserta Muktamar
atas materi Muktamar yang telah disiapkan oleh PP Muhammadiyah. Adapun materi
yang telah disiapkan terdiri dari laporan program PP Muhammadiyah 2015-2022,
Program PP Muhammadiyah 2022-2027, risalah Islam berkemajuan, dan isu-isu
strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal.
“Tanggapan
itu disampaikan dalam dua bentuk, yaitu secara tertulis dan secara langsung
yang diwakili oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM). Ada juga organisasi
ortom tingkat pusat yang meliputi PP Pemuda Muhammadiyah, PP Nasyiatul
Aisyiyah, PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), DPP IMM, PP Tapak Suci, Hisbul
Wathan, dan Aisyiyah,” lanjutnya.
Tri
Hastuti Nur Rochimah selaku Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah mengungkapkan
bahwa ‘Aisyiyah sebagai organisasi ortom khusus Muhammadiyah mempunyai garis
kebijakan yang juga mengikuti garis kebijakan Muhammadiyah yang nantinya akan
dilaksanakan sidang pleno pertama ‘Aisyiyah pada 6 November 2022.
“Pada
sidang pleno pertama Muktamar ‘Aisyiyah akan berisi sesi tanggapan dan
pembahasan dari materi yang sudah disampaikan pada seluruh anggota Muktamar,”
tutur Tri Hastuti Nur Rochimah.
Dirinya
pun mengatakan kegiatan sidang pleno Muktamar ‘Aisyiyah akan dilakukan dengan
teknis blended yang akan dihadiri 1930 peserta dan Tanwir sebanyak 165
peserta. Dirinya juga menyebut beberapa agenda yang akan didiskusikan dalam
sidang pleno Muktamar ‘Aisyiyah.
“Adapun
agenda yang terdapat dalam sidang pleno diantaranya, Laporan pertanggung
jawaban dari pimpinan pusat ‘Aisyiyah periode 2015-2022, Tanggapan program umum
dan program bidang untuk periode 2022-2027, Risalah perempuan berkemajuan,
merekomendasikan 10 Isu strategis,” ujarnya.
Dirinya
menyebut, makna isu mempunyai arti yang sangat penting dan mendesak untuk
direspon menyangkut hajat kehidupan orang banyak, adanya rekomendasi isu
strategis ini untuk mendapatkan respon oleh pemerintah dan semua multi
stakeholder bersama sama memberi perhatian atas isu ini.
Prof
Sofyan Anif menyampaikan, ia telah mengoordinasi para Wakil Rektor selaku
Kepala Bidang untuk memastikan kesiapan panitia dalam pelaksanaan
Muktamar Muhammadiyah ‘Aisyiyah ke-48. Menurutnya, pelaksanaan Muktamar online
atau sidang pleno pertama telah siap 100 persen. Sedangkan persiapan
pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah ‘Aisyiyah offline telah mencapai 96
persen.
“Kemarin
kami sudah kumpulkan Wakil Rektor yang kebetulan sebagai kepala bidang. Saya
minta untuk dihitung persentase berapa persen kesiapan kita. Secara keseluruhan
secara 96 persen. Tapi kalau yang besok pleno pertama sudah 100 persen. Oleh
karena itu perlu saya jelaskan kegiatan syiar sudah kita mulai lama, begitupun
dengan kegiatan pendamping lainnya,” tuturnya.