“Kami
memahami bahwa COVID-19 telah menggerus pendidikan kita yang telah mengurangi
pertemuan tatap muka di sekolah dan dikhawatirkan akan mengurangi perilaku
baik, empati dan toleransi terhadap sesama,” ujar Raden Suria.
Nah,
dengan adanya resesi COVID-19 ini, Raden Suria berharap pendidikan agama dan
pembinaan akhlak santri dan santri semakin
meningkat.
Ia
berharap Kemenag memanfaatkan temu peringatan HAB ke-77 ini untuk sinergi,
kerjasama dan bahu membahu membangun HSU, khususnya di bidang pembinaan agama
dan kerohanian generasi.
Dikatakannya,
ke depannya akan ada pertemuan khusus dengan para guru agama tentang pentingnya
pembinaan akhlak, budi pekerti dan perilaku bagi para siswa tersebut. Direktur
Kemenag HSU Ahmad Rusyadi mengatakan, peringatan HAB ke-77 ini dijadikan
refleksi, evaluasi dan introspeksi bersama terhadap program-program yang
dilaksanakan pada tahun 2022.
“Kementerian
Agama memang mendapatkan penghargaan, awal tahun lalu di laporan keuangan kita
mendapat WTP (Wajar Tanpa Kualifikasi) 2021, mudah-mudahan tahun depan dan
tahun-tahun berikutnya kita bisa mempertahankan predikat itu lagi,” ujarnya.
Rusyadi
mengatakan, Kemenag HSU telah mendapatkan berbagai prestasi atau penghargaan,
salah satunya adalah pemberian pelayanan yang memuaskan kepada masyarakat, pengelolaan kinerja dan
pengelolaan website media terbaik.
“Mari
kita cek kebijakan Menag untuk mencapai efisiensi yang lebih baik ke depan
dengan upaya dan kerjasama para ulama dan salat,” ujarnya.
Sebagai
bentuk syukur memperingati Hari Amal Kasih (HAB) ke-77, pasukan dari
Kementerian Agama melaksanakan salat Hajat di Masjid Sabilal Muttaqin di Sungai
Amuntai Malang.
Kegiatan
dimulai dengan tadarus bersama dilanjutkan dengan doa Hajat yang dipimpin oleh
KH Saberan Affan, dilanjutkan dengan pembacaan Shalawat Kamilah dan diakhiri
dengan doa bersama.
DYL_RPH