Dengan sisa masa
jabatan satu tahun, Danny pun mengerahkan seluruh sektor pendidik untuk
menuntaskan program prioritasnya berupa kegiatan di Forum Sigunakange Tokoh
Pendidikan se-Makassar dengan tema “Revolusi Pendidikan, Semuanya Harus
Sekolah” di Hotel Four Points, Rabu (21/12).
“Forum ini
merupakan forum yang kekuatannya adalah forum sikap, forum untuk mengingat,
untuk saling peduli, untuk saling menghargai dan berbagi tentang pendidikan, untuk peduli tentang pendidikan” ,
kata Pak Danny.
Dari situ, ia
ingin mencari jawaban dari pemangku kepentingan dan pakar untuk menyempurnakan
programnya. Alasannya, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul,
harus melalui pendidikan.
“Kami menanamkan
hal-hal yang membuat semua indra anak dapat berfungsi dan dilatih. Tidak hanya
melatih otak, tapi juga pendidikan moral. Tidak hanya pendidikan moral tetapi
juga pendidikan komunikasi sosial. pergaulan anak-anak,” ujarnya.
Termasuk,
membuat sekolah tertutup yang memiliki beberapa tingkatan.
“Universitas
melakukan SD, SD melakukan SMP. Roknya
dikurangi tetapi pendidikannya selesai. Saya tidak ingin meninggalkan warisan
yang lemah. Saya tidak bermain-main dengan pendidikan," katanya.
Danny
mengatakan, beberapa kesimpulan yang didapatnya saat sharing session adalah
bahwa bentuk pendidikan yang diberikan adalah mengejar ilmu, bukan gelar. Juga,
ajarkan kejujuran dengan etika. Dia menyimpulkan “Kunci etika adalah kejujuran.”
Kepala Dinas
Pendidikan (Disdik) Makassar, Muhyiddin mengatakan, untuk menuntaskan program
revolusi pendidikan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah poin penting dalam
proses pelaksanaannya.
Seperti
penerapan konsep hybrid education, kelas luar sekolah, zona sekolah terpadu,
penguatan muatan lokal, dan daya serap luas oleh anak putus sekolah.
Karenanya, tahun
depan Disdik akan mulai mengajak seluruh elemen pendidik untuk mengadopsi
secara radikal.
Muhyiddin
berkata: “Jika kita menjadwalkan semua orang untuk pergi ke sekolah dan 18
rotasi, maka pendidikan kita akan unggul. Diketahui 18 bentuk Revolusi
Pendidikan meliputi; Semua anak harus sekolah, semua adiwiyata, semua tidak
punya keinginan dan belajar selama sembilan tahun.
Lalu ada sekolah
100 bintang, satu sekolah, satu perpustakaan pintar, satu sekolah, dua guru
inovatif, satu sekolah, lima siswa super, satu sekolah, dua ruang kelas pintar,
satu sekolah, satu inovasi super, satu sekolah, lima kelompok debat, satu anak,
satu tari, satu anak, satu bakat, satu anak olah raga, satu anak tiga pohon,
satu festival bakat, olimpiade sekolah dan turnamen debat.
DYL_RPH