Sofia Fatmawati sebagai pembicara
pertama menerangkan bahwa penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) dapat
digunakan sebagai keperluan teknologi makanan seperti mempercantik makanan,
menambah stabilitas dan meningkatkan rasa makanan ataupun minuman. BTP ada
berbagai ragam jenisnya dengan fungsinya masing-masing yang penambahannya tidak
boleh melebihi batas yang telah ditentukan oleh BPOM. Pada saat sesi diskusi
beliau mengajak para peserta untuk dapat
membaca label makanan kemasan, membedakan bahan baku dan bahan tambahan,
melakukan seleksi BTP yang diperbolehkan dan yang dilarang oleh BPOM.
“Penggunaab Bahan Tambahan Pangan
(BTP) dapat dimanfaatkan sebagai keperluan teknologi pada makanan, mempercantik
makanan, menambah stabilotas dan meningkatkan rasa makanan maupun minuman.
Namun, penggunaan BTP ini tidak dianjurkan untuk melebihi batas yang ditentukan
oleh BPOM,” ujar Sofia
Tuti wiyati sebagai pembicara
kedua mengungkapkan bahwa dengan membawa bekal yang sehat maka kebutuhan gizi
anak saat di sekolah dapat terpantau dengan baik. Selain itu untuk menarik si
Kecil maka bekal perlu di hias dengan bentuk-bentuk yang menarik sehingga anak
akan lebih tertarik untuk mencobanya. Orang tua siswa TK Khalifah diajak untuk
Bersama-sama membuat kreasi bekal anak dengan bentuk yang menarik. Orang tua
maupun anak-anak TK Khalifah memberikan respon yang positif terhadap adanya
kegiatan pelatihan menu bekal sehat ini. Hal ini ditunjukkan dengan antusiasme
dan interaksi para orang tua dengan anaknya dalam membuat menu bekal sehat.
“Untuk menjaga kebutuhan gizi
anak, siswa dianjurkan agar membawa bekal ke sekolah. Selain itu, agar anak
semakin suka dan tertarik, kita dapat menghias makanan tersebut dengan
rupa-rupa yang menarik sehingga anak-anak semakin suka makanan sehat dan
bergizi,” tutur Tuti