“Tapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk
menghilangkan hak-hak guru, karena guru ini bekerja keras selama setahun
mengajar anak-anak Indonesia,” kata pengamat pendidikan Doni Koesoema pada
Jumat, 24 Februari 2023 di situs YouTube Pendidikan Karakter Utuh.
Doni
mengatakan para guru menjadi khawatir. Dia mengerti bahwa guru pergi karena
alasan sosial.
“Guru ini sudah khawatir, beberapa guru
relawan sudah mengundurkan diri, tidak mau lagi bekerja, karena alasan sosial
dan tidak manusiawi bekerja di daerah terpencil tanpa pengakuan masyarakat”, kata
Doni.
Doni mengungkapkan, persoalan tersebut sudah
ada sejak 2022. Ia berharap hak guru bisa dibayarkan melalui sistem perkosaan
pada 2023.
“Saya minta pemerintah mencadangkan hak
tunggakan guru tahun 2022 ini untuk tahun 2023 dalam anggaran tahun ini,”
katanya.