Serambiupdate.com Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) mengadakan edukasi dalam rangka promosi kesehatan ditingkat pelajar untuk meningkatkan pengetahuan terkait pentingnya bantuan hidup dasar atau biasa disingkat dengan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dalam kehidupan sehari- hari.
Tim pengabdian masyarakat FK Uhamkadalam kegiatan ini yang diketuai oleh dr. Endin Nokik Stujanna dan dr. Dewi Novita Sari bersama dengan mahasiswa FK Uhamka yaitu Fery Ardiansah, Nindya Adhavirany Rahmanissa, Adita Shakila Riadi dan Arum Lintang Lestari.
dr. Dewi Novita Sari dalam sambutannya mengungkapkan kegiatan ini dilakuakan untuk mengedukasi pelajar dilingkungan SMA 11 Muhammadiyah Jakarta terkait bagaimana pentingnya bantuan hidup dasar, ketika ada suatu bencana besar dan ditemukan seseorang membutuhkan bantuan hidup dasar, seperti resusitasi jantung paru atau biasa dikenal dengan pijat jantung namun tenaga kesehatan diwilayah tersebut tidak cukup jumlahnya untuk memberikan bantuan tersebut, maka masyarakat bisa membantu dengan cara memberikan bantuan hidup dasar untuk membantu menyelamatkan jiwa.
“Kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi siswa-siswi dilingkungan SMA 11 Muhammadiyah Jakarta untuk meningkatkan pengetahuan terkait pentingnya bantuan hidup dasar, dengan kita memahami bagaimana cara melakukan BHD kita dapat membantu seseorang yang terkena serangan henti jantung, dengan membantu memberikan BHD maka dapat menyelamatkan orang,” ujar dr. Dewi Novita Sari.
Di lain hal, dr. Endin Nokik Stujanna menyebutkan bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan sebelum memberikan bantuan hidup dasar dalam keadaan gawat darurat seperti melakukan penilaian kesadaran, aktivasi layananan gawat darurat, melakukan pertolongan dan penilaian cepat yaitu cek nadi, nafas dan pijat jantung segera, kemudian cari atau minta bantuan untuk dicarikan Automatic electric Defribilator (AED) bila ada.
“Pada kesempatan ini, siswa-siswi praktik mensimulasikan cara pijat jantung yang benar. Dengan demikian semoga makin banyak orang bisa terselamatkan apabila terkena serangan henti jantung,” tutur dr. Endin Nokik Stujanna.