Serambiupdate.com - Dosen Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR.
HAMKA (Uhamka) yakni Husnin Nahry Yarza dan Maryanti Setyaningsih berkolaborasi
dengan dosen Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri dan Informatika (FTII) Uhamka
yakni Hendi Saryanto dan Yos Nofendri dalam melaksanakan Pengabdian Masyarakat
(Pengmas). Kegiatan pengmas ini bertemakan tentang inovasi sampah plastik guna menghasilkan
produk baru yang lebih bermanfaat seperti pembuatan bahan bakar. Kegiatan
pengmas ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 98 Jakarta,
Selasa (27/3).
Husnin Nahry Yarza selaku dosen Pendidikan Biologi FKIP Uhamka
menuturkan bahwa beberapa permasalahan yang sering terjadi di lingkungan masyarakat
yaitu produksi sampah plastik yang berlebihan dan pada umumnya terbuang ke
tempat pembuangan akhir tanpa melalui pemilahan sampah. Nyatanya, sampah
plastik ini masih dapat dimanfaatkan dengan melalui proses Replace, Reduce,
Reuse, dan Recycle (4R).
“Beberapa permasalahan yang sering terjadi di lingkungan masyarakat
yakitu produksi sampah plastik untuk saat ini sangat banyak umumnya terbuang ke
tempat pembuangan akhir tanpa terjadinya pemilahan sampah. Padahal, sampah
plastik ini masih dapat kita manfaatkan dengan melalui Replace, Reduce,
Reuse, dan Recycle (4R),” ujar Husnin.
Dalam hal ini, sampah plastik merupakan sampah penyumbang hampir 50% di setiap
lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan terobosan dan inovasi baru untuk
mengurangi dampak dari adanya sampah plastik tersebut. Inovasi yang biasa dilakukan
yaitu dengan pembuatan prakarya dari plastik, ecobricks, dan
lain-lain dengan menggunakan reaktor pirolis yaitu alat penghancur sampah
plastik yang dapat memproduksi bahan bakar. Dengan demikian, Hendi Saryanto dan
Yos Nofendri membuat inovasi sampah plastik menjadi bahan bakar ini dengan
membuat alat reaktor pirolis.
Dilain pihak, Yos
Nofendri selaku dosen Teknik Mesin FTII Uhamka mengatakan bahwa dengan adanya
alat reaktor pirolis tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam
menangani sampah plastik yang berlebih di lingkungan masyarakat serta dapat
membantu kebutuhan sumber energi yang terbarukan.
“Dengan adanya alat ini
diharapkan dapat menjadi salah satu solusi penanganan sampah di lingkungan masayarakat
dan dapat membantu kebutuhan sumber energi terbarukan ini,” terang Yos.
Oleh karena itu, kepala sekolah
SMA Negeri 98 Jakarta sangat mengapresiasi adanya kegiatan pengmas ini karena
dapat memberikan edukasi bahwa betapa pentingnya masyarakat khususnya di lingkungan
sekolah untuk memiliki kesadaran dan literasi mengenai inovasi serta budaya
minimnya sampah plastik.