Notification

×

Iklan

Iklan

Sunan Giri memilih Jalur Pendidikan dan Kesenian dalam Menyebarkan Islam di Nusantara

01 April 2023 | Sabtu, April 01, 2023 WIB | Last Updated 2023-04-01T16:57:58Z


Serambiupdate.com - Sunan Giri atau Raden Paku memilih jalur pendidikan dan kebudayaan dalam menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Beliau merupakan murid dari Sunan Ampel yang memulai dakwahnya di wilayah Gresik.


Pada buku yang berjudul Atlas Wali Songo (2012), dikutip dalam Babad Tanah Jawi bahwa Raden Paku bersama Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang, putra dari Sunan Ampel pernah berencana untuk pergi berhaji dan menuntut ilmu ke Mekkah.


Namun, mereka bertemu dengan ayah kandung Raden Paku, yaitu Maulana Ishaq, ketika perjalanan mereka sampai di Malaka. Ayah Raden Paku menasihati keduanya untuk kembali ke Pulau Jawa karena mereka lebih dibutuhkan untuk menyiarkan agama Islam di sana. Nasihat tersebut dipatuhi dan mereka pun membatalkan niatnya untuk pergi ke Mekkah.


Dalam perjalanan pulang ke Tanah Jawa, Raden Paku dibekali segumpal tanah dan dua orang abdi bernama Syaikh Koja dan Syaikh Grigis.


Setibanya di Jawa, Raden Paku mencari tanah yang serupa dengan segumpal tanah yang diberikan ayahnya. Setelah menemukan sebidang tanah di perbukitan, Raden Paku membangun pesantren yang kemudian dikenal dengan nama Giri Kedaton.


Sejak saat itu Raden Paku dijuluki sebagai Sunan Giri, yang artinya adalah susuhan atau guru suci yang bermukim di perbukitan Giri.


Sunan Giri memanfaatkan seni pertunjukan sebagai media menyebarkan Islam melalui pendidikan yang dipertunjukkan di Giri Keraton, pesantren miliknya yang terletak di perbukitan Giri. Ia menyelipkan pedoman hidup yang diambil dari ajaran Islam melalui seni pertunjukkan tersebut.


Walaupun sudah memiliki pesantren, Sunan Giri tetap menyiarkan ajaran Islam secara tatap muka dengan mendatangi masyarakat satu persatu. Ia baru menyiarkan dakwah kepada kumpulan masyarakat setelah mereka menerima kehadirannya.


Cara Sunan Giri dalam mengumpulkan masyarakat adalah dengan mengadakan pertunjukkan kesenian atau acara selamatan. Dalam perkumpulan tersebut, secara tidak langsung Sunan Giri menyelipkan ajaran Islam di dalamnya. Salah satu contohnya adalah pertunjukkan wayang dengan isi cerita bernuansa Islam.


Selain itu, Sunan Giri juga mengenalkan agama Islam kepada anak-anak dengan menciptakan bermacam permainan seperti Jelungan, Jamuran, dan Gendi Gerit. Adapun permainan dalam bentuk lagu seperti Cublak-Cublak Suwang yang masih terkenal hingga saat ini.


(Adelia Putri/SAN)

=