Serambiupdate.com - Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) buktikan sebagai kampus Unggul dibuktikan dengan adanya pengukuhan guru besar Prof Dr Connie Chairunnisa, M.M. sebagai Profesor bidang Manajemen Pendidikan di Uhamka sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 49/M/07/2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Fungsional Dosen sebagai Profesor dalam bidang ilmu manajemen pendidikan.
Kegiatan ini turut di hadiri Prof Gunawan Suryoputro selaku Rektor Uhamka, Anisia Kumala selaku Wakil Rektor I Uhamka, Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor II Uhamka, Prof Nani Solihati selaku Wakil Rektor III Uhamka, Muhammad Dwifajri selaku Wakil Rektor IV Uhamka, Ramilan selaku Badan Pembina Harian (BPH) Uhamka, Prof Armai Arief dari Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Supriadi Kasim dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, jajaran pimpinan di lingkungan Uhamka, keluarga besar Prof Connie Chairunnisa dan stakeholders.
Prof Gunawan Suryoputro Rektor Uhamka menyampaikan apresiasi dan selamat atas pengukuhan Prof. Dr. Connie Chairunnisa, M.M. yang menjadi profesor ke-18 di Uhamka. Menurutnya, kunci dari manajemen pemerintahan yang baik berasal dari pemerintah yang dapat berperan sebagai regulator utama, serta mampu menciptakan sistem pendidikan yang dinamis serta dinamis terhadap perkembangan zaman.
“Secara perspektif, kunci utama dalam pembentukan manajemen pendidikan adalah pemerintah. Pemerintah dapat berperan sebagai regulator dalam menciptakan sistem pendidikan yang dinamis, respon terhadap perkambangan zaman, dan berpengaruh di masyarakat, baik secara mikro maupun makro. Selamat kepada Prof Connie yang telah meraih gelar yang telah dilalui dengan upaya dan kerja keras,” pungkas Prof Gunawan.
Di lain pihak, Prof Connie dalam orasi ilmiahnya mengatakan manejemen pendidikan merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam menangani permasalahan yang ada di dunia pendidikan, karena pada umumnya kelemahan sistem pendidikan yang ada saat ini di Indonesia adalah lemah dalam manajemen pendidikan, baik itu pada level mikro, meso, maupun makro. Ia juga menyebutkan fungsi dan prinsip manajemen pendidikan mestinya melibatkan semua unsur yang terlibat dalam memajukan pendidikan dalam berbagai dimensi aktivitas pendidikan. Fungsi dan prinsip manajemen dapat dilakukan melalui tahap-tahap diantara lain membuat putusan, merencanakan, mengorganisasikan, mengomunikasikan, mengoordinasikan, mengawasi, dan menilai.
“Selanjutnya terdapat empat komponen permasalahan isu-isu di seputar pendidikan yaitu peranan pendidikan di dalam pembangunan nasional memasuki abad 21 di dalam masyarakat yang serba terbuka. Yang kedua pentingnya manajemen pendidikan agar dapat dibangun sistem pendidikan nasional yang kuat dan dinamis menuju kepada kualitas out put yang tinggi mutunya. Yang ketiga kemajuan teknologi informasi yang memengaruhi proses pendidikan di dalam masyarakat ilmu. Dan yang keempat yaitu otonomi daerah yang menuntut penyelenggaraan pendidikan nasional yang memenuhi kebutuhan pembangunan daerah sebagai dasar pembangunan nasional dan kerja sama regional,” tutur Prof Connie.
Prof Connie menambahkan, isu pendidikan terkini terkait dengan kualitas guru dan tenaga kependidikan lainnya termasuk kepala sekolah dan pengawas sekolah, kurikulum,sarana dan prasarana pendidikan, bahan ajar, metode alat bantu mengajar dan manajemen pendidikan. Kemudian isu yang menyangkut pemerataan kesempatan dan pemerataan kualitas pendidikan, merupakan isu yang paling kritis, karena terkait erat dengan isu sensitif, yakni keadilan dan kemiskianan. Dan terakhir isu anggaran, pemerintah telah mengalokasikan pendidikan menjadi 20% namun belum terasa manfaatnya untuk pendidikan.
“Fakta di lapangan masih banyak kendala dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan tidak ankan selesai di bahas karena permasalahan pendidikan terus berkembang sejalan dengan kemajuan zaman,” tambah Prof Connie.