Serambiupdate.com - Tim dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul Pelatihan Menulis Teks Prosedur melalui Media Ecobrick pada Siswa SMP Muhammadiyah Cisalak.
Kegiatan ini diketuai oleh Deasy Wahyu Hidayati sekaligus dosen PBSI FKIP Uhamka, dan dua anggota lainnya dari dosen PBSI FKIP Uhamka yaitu Nini Ibrahim dan Prof Prima Gusti Yanti.
Deasy Wahyu Hidayati selaku ketua tim pengabdian masyarakat mengatakan, salah satu kegiatan menulis siswa di SMP yaitu menulis teks prosedur. Materi ini merupakan satu dari banyak materi yang diprioritaskan karena teks prosedur akan digunakan oleh khalayak umum untuk mengetahui cara-cara pembuatan atau pengaplikasian suatu produk. Namun penulisan teks prosedur yang kurang baik dan kurang sesuai kaidah, akan berdampak pada masyarakat awam yang merasa kesulitan bahkan tidak dapat menggunakan petunjuk penggunaan di dalam teks prosedur tersebut. Oleh karena itu, siswa perlu memiliki keterampilan menulis teks prosedur sesuai dengan kaidah yang benar agar mudah dipahami, lebih komunikatif, dan mudah diterapkan oleh khalayak umum. Hal yang dapat mendorong siswa agar mampu menghasilkan teks prosedur yang baik maka diperlukan adanya media langsung yang diberikan. Solusi yang ditawarkan adalah pemberian media langsung atau praktik sebagai pemantik dalam penulisan teks prosedur.
"Media yang digunakan yaitu Ecobrick berbahan plastik. Mengapa ecobrick? Karena ecobrick adalah satu solusi pintar pada era sekarang sebagai usaha mengurangi pencemaran sampah plastic terutama pemahaman pada remaja kini. Tidak hanya itu, ecobrick juga dapat dimanfaatkan di lingkungan sekolah sebagai furniture atau bahan bangunan di sekolah yang ramah lingkungan. Pelatihan ini dilakukan dengan dua tahap yaitu pemberian materi dan praktik. Materi yang akan diberikan meliputi, pemahaman tentang hakikat menulis, kiat menulis, ragam menulis, dan langkah-langkah menulis teks prosedur. Oleh karena itu, metode praktik lebih cocok digunakan dalam kegiatan pengabdian tersebut, agar tujuan penyampaian dapat direalisasikan dengan baik oleh peserta pelatihan" tutur Deasy.