Serambiupdate.com - Wilayah Jabodetabek memiliki polusi udara yang turut menjadi perhatian satuan pendidikan agar kesehatan para peserta didik tetap terjaga dengan baik. Hal ini mendorong Sinarmas World Academy (SWA) untuk melakukan langkah preventif dengan memasang pembersih udara atau air purifier di setiap ruang kelas.
Deddy Djaja Ria selaku General Manager SWA menuturkan SWA sebagai salah satu sekolah yang mengambil tindakan tersebut bertujuan untuk menjaga lingkungan pembelajaran yang aman dan produktif.
"Dalam situasi polusi udara yang semakin meresahkan, SWA berupaya untuk menjadi contoh dalam menjaga lingkungan pembelajaran yang aman dan produktif," tutur Deddy.
Selanjutnya Deddy mengatakan, berdasarkan data harian yang disediakan oleh IQAir , indeks polusi udara di daerah Tangerang Selatan menunjukkan tingkat polusi yang kurang baik. Sehingga Tangerang Selatan teridentifikasi sebagai salah satu wilayah dengan tingkat polusi udara terburuk di Indonesia. Hal itu ia sebut menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan, terutama pada anak-anak yang merupakan kelompok rentan. SWA sebagai institusi pendidikan merasa penting untuk mengambil langkah-langkah konkret demi menjaga kualitas udara di dalam lingkungan belajar.
"Komitmen SWA dalam memberikan pendidikan yang berkualitas tidak hanya dalam memberikan materi akademik yang baik, tetapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan siswa," kata dia.
Deddy mengungkapkan, SWA memutuskan untuk memasang pembersih udara Bluair di setiap ruang kelas dengan teknologi milik mereka yang mampu memberikan filtrasi maksimum dengan kebisingan minimum. Teknologi filtrasi itu dapat membersihkan udara lebih cepat dan menghasilkan lebih banyak udara bersih dengan menggabungkan penyaringan mekanis tradisional dengan pemberian muatan elektrostatik pada partikel.
“Langkah-langkah SWA dalam menghadapi polusi udara juga melibatkan edukasi kepada siswa tentang pentingnya menjaga kualitas udara. Siswa diajarkan tentang efek negatif yang dapat diakibatkan oleh polusi udara dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan bersih dan sehat. Sejalan dengan komitmen SWA untuk mendidik siswa tidak hanya dalam hal akademik, tetapi juga membentuk karakter yang peduli terhadap isu-isu lingkungan. Selain itu, SWA juga membatasi aktivitas di luar ruangan ketika tingkat polusi udara mencapai level yang berbahaya,” ungkap Deddy.
Di akhir, Deddy mengatakan, keputusan ini diambil untuk melindungi siswa dari paparan udara yang tidak sehat dan memberikan perlindungan maksimal bagi kesehatan mereka. SWA berharap langkah-langkah itu akan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan siswa serta staf pendidik. Dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip pendidikan berkualitas dan kepedulian terhadap kesejahteraan siswa, SWA berkomitmen untuk terus memberikan lingkungan belajar yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan holistik setiap individu.
adp