Serambiupdate.com - WHO sebagai salah satu organisasi kesehatan di dunia menjelaskan bahwa kesehatan mental sebagai dasar penting kesejahteraan manusia dalam menghadapi stress, bekerja secara efektif, dan membuat hasil yang positif saat berpartisipasi di lingkup sosial.
Oleh karena itu, bagi manusia modern kesehatan mental ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia dan juga untuk seluruh dunia. Menurut penelitian dari American Psychological Association, terdapat peningkatan yang signifikan yaitu 53% penyakit kesehatan mental pada generasi muda, generasi millennial, dan juga generasi z selama pandemi covid-19.
Menurut Celestinus Eigya Munthe selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Narkoba Kementerian Kesehatan, memaparkan bahwa permasalahan kesehatan jiwa di Indonesia tidak lepas dari prevalensi penyakit jiwa. Saat ini, 20% penduduk negara Indonesia sudah mengalami penyakit mental.
Maka dari pada itu, kita bersama-sama harus konsisten melakukan edukasi kepada masyarakat kesehatan mental. Karena nantinya generasi-generasi muda yang akan melanjutkan perjuangan penerus bangsa.
Guna mewujudkan Indonesia emas 2045, salah satunya melalui jalur pendidikan. Oleh karena itu, kesehatan mental dan pendidikan ini tidak bisa dipisahkan karena kedua hal ini adalah sektor terpenting yang sangat strategis.
"Indonesia Emas itu adalah milik saudara semua, bukan milik saya. Bukan milik mereka yang saat ini usianya sudah di atas 50 tahun," ujar Muhadjir Effendy selaku Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Di sisi lain, Bacapres Ganjar Pranowo mengadakan kegiatan diskusi mengenai pentingnya pendidikan karakter bagi generasi milenial dan generasi Z. ia menyampaikan hal tersebut secara langsung dihadapan generasi-generasi muda di GOR Pondok Pesantren Mbah Muqiyom Buntet Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Menurutnya, Pendidikan karakter mampu meningkatkan budaya toleransi dan saling memahami antar sesama manusia. Seperti meningkatnya sopan santun dan menghormati yang lebih tua.
“Dalam pendidikan tidak cukup mencetak tenaga kerja, tapi mencetak manusia unggul yaitu menghormati orang, punya budi pekerti," ujarnya.
Yudha Tria/adp