Serambiupdate.com Acara Kolaborasi
Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2023 didukung oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk
menyongsong puncak Bonus Demografi 2030. Hal ini dilakukan dengan tujuan
mencetak SDM unggul dari pendidikan vokasi.
Kiki Yuliati,
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek mengatakan pendidikan vokasi
berkontribusi dalam mencapai generasi Indonesia yang kompeten.
Adanya dorongan
dari pendidikan vokasi, Kiki Yuliati menyatakan bahwa akan ada perubahan pada
kemajuan bangsa.
“Masa depan
bangsa ini dibentuk melalui pembangunan SDM dan transformasi bidang pendidikanmenjadi bagian penting,” ujarnya.
Kemendikbudristek
berkomitmen untuk mendorong kolaborasi pendidikan vokasi dengan dunia
pekerjaan. Hal ini diwujudkan dengan adanya Merdeka Belajar Kampus Merdeka, matching fund, competitive funs, dana hibah, beasiswa dari perindustrian, dan co-investasi teaching industri di kampus
vokasi maupun SMK.
Kolaborasi
Nasional Menuju Indonesia Kompeten 2023 bertujuan untuk mencetak sumber daya
manusia unggul di semua sektor industri dengan membahas tentang penyempurnaan
Roadmap untuk menempuh Puncak Bonus Demografi 2023.
Kegiatan ini
dihadiri oleh pemangku kepentingan dari Penta-Helix, hal ini dilakukan untuk
membantu dalam memperbaharui dan memperkuat Roadmap dengan
mempertimbangkan perkembangan di berbagai sektor industri, termasuk
transformasi digital dan pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (AI).
Achmad S. Ruky, Ketua Advisory Committee GNIK Pusat mengatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berpotensi dan berprestasi.
"Tinggal kita harus rela dan mau berkolaborasi baik pemerintah maupun non pemerintah merancang dan mengeksekusi program intervensi yang efektif dalam mencetak SDM etrampil dan siap masuk ke dunia usaha dan dunia industri termasuk sektor digital dengan pemanfaatan AI yang semakin maju dan mendominasi di masa mendatang," jelasnya.
i
tenaga kerja yang akan menjadi prioritas utama yang akan dibahas. Selain itu,
kegiatan ini juga akan membahas terkait strategi pembentukan organisasi yang
akan menjadi penggerak dalam merealisasikan Renstra dan masalah Link &
Match antara kebutuhan industri dengan pendidikan
vokasi.
Pada kegiatan ini terdapat hal-hal yang dibahas yaitu tentang
metode pelatihan yang efektif dalam mencetak tenaga kerja yang terampil,
seperti maraknya pelatihan online, pembentukan karakter tenaga kerja yang
memiliki jiwa kuat, pemikiran yang ingin terus berkembang dalam melatih soft skills, dan pengembangan karir yang
berjalan secara efektif.
Menurut Achmad S. Ruky, isu meningkatnya pesaingan antara SDM
di berbagai negara dengan terbukannya akses antara negara membuat GNIK
melakukan kontribusi dalam meingkatkan kualitas dan kompetensi SDM secara
Nasional di semua sektor perindustrian terutama industri pariwisata, sektor
manufaktur, otomotif, digital, industri kreatif, dan sebagainya.
Roadmap yang dihasilkan dari Kolaborasi Nasional menuju
Indonesia Kompeten 2023 akan dikirimkan ke Kementerian dan Lembaga Nasional sebagai
masukan dan pemberitahuan yang selanjutnya akan ditindak-lanjuti oleh Pengurus
PPIK, maupun Ekosistem Indonesia Kompeten melalui pembentukan Task Force.
Task Force ini berisikan anak-anak muda yang memiliki
potensi yang dipilih dari beberapa perusahaan ternama, dimana mereka ini akan
bekerja dalam kelompok proyek mulai dari mendefinisikan Roadmap dalam bentuk Project Charter, strategi eksekusi dan
jangka waktu serta sumber daya yang diperlukan.
(FaddilaD/Dyl)