Serambiupdate.com - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong akses yang mudah dan kualitas pendidikan yang terus ditingkatkan untuk pemerataan hak setiap warga negara demi mendapatkan pendidikan yang. Ia menyebutkan sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah dalam memfasilitasi kemudahan untuk mengakses pendidikan dari sejak dini.
"Berbagai upaya untuk pemerataan kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak harus terus dilakukan dengan di dukung seluruh pemangku kepentingan di tingkat pusat , daerah, dan masyarakat," tutur Lestari Moerdijat atau yang kerap disapa Rerie. Misal, di Jakarta, tercatat 167 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) negeri dan 4.000 PAUD swasta yang ada di 5 wilayah kota dan satu kabupaten yang sudah mendapatkan bantuan biaya operasional dari pemerintah daerah untuk kemudahan masyarakat dalam mengakses pendidikan dari kecil.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah membuat sekolah adat di Indonesia untuk bisa menjadi sarana untuk mengatasi buta huruf. Pada tahun 2022, angka buta huruf masyarakat Indonesia mulai dari usia 15 - 59 tahun mencapai 2.666.859 orang atau 1,5% dari total keseluruhan penduduk Indonesia.
Target pemerintah di tahun 2030 jumlah masyarakat buta huruf turun menjadi 0,40% atau yang belum dientaskan sekitar 711 ribu orang. Program pengentasan buta huruf tersebut bisa terus berlanjut mengikuti program kejar paket sehingga yang bersangkutan bisa mendapatkan ijazah.
Ririe menambahkan bahwa kemudahan akses pendidikan untuk masyarakat merupakan langkah yang strategis untuk membuka peluang pengembangan potensi yang dimiliki setiap warga negara.
"Upaya membuka akses seluas-luasnya agar masyarakat menikmati layanan sejak dini, seperti PAUD misalnya. Membuka peluang bagi negara untuk sedini mungkin memperluas upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan bagi generasi penerus bangsa," lanjutnya.
Dengan upaya menekan angka buta huruf, hal itu bisa membantu membuka kesempatan bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya melalui pendidikan.
Rerie berharap upaya mempermudah akses pendidikan kepada masyarakat dilakukan dengan konsisten dengan dukungan semua pihak, pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, demi mengakselerasi proses pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing dan berakhlak baik.
"Dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung masyarakat yang lebih luas, peluang untuk bekerja di sektor formal pun semakin terbuka," tutupnya.
Raihan Cahya Muharram/adp