Serambiupdate.com - Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) New South Wales bersama Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia, PRIM Queensland dan Canberra Mengadakan Pengajian Muhammadiyah Australia Mengaji yang kedua dalam membahas mengenai makna dan tadabur Al-Qur’an Surat Al-Qari’ah ayat 6 – 11 dalam implementasi hidup yang diridai oleh Allah SWT, Ahad (22/10)
Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa pimpinan dan keluarga besar Persyarikatan Muhammadiyah yang ada di Indonesia dan Australia yaitu Izza Rohman selaku Ketua PRIM New South Wales, Hamim Jufri selaku Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa Aisiyah (PCIA) Australia, Ahmad Rizky M. Umar selaku Ketua PRIM Queensland, Ahmad Fuad Fanani selaku ketua PRIM Canberra, Lisma Dyawati Fuaida selaku Ketua PRIA New South Wales, dan beberapa jajaran anggota Persyarikatan Muhammadiyah yang ada di Australia dan Indonesia, serta dihadiri Ahmad Fihri selaku Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Depok sekaligus Dosen FEB Uhamka Indonesia sebagai Narasumber.
Dalam materi yang disampaikan oleh Ahmad
Fihri mengenai pembahasan Surat Al-Qari’ah ayat 6 sampai 11 dengan implementasi
kehidupan sehari-hari dalam mencari rida Allah SWT. Ia juga menyampaikan
pentingnya membahas Surat di Juz 30 yang dinilai merupakan nutrisi keimanan
bagi kaum muslim.
“Surat-surat di Juz 30 itu merupakan
nutrisi Iman bagi setiap kaum muslimin terutama yang di Muhammadiyah, karena
untuk menjadi Pelajar, Pembisinis, Politikus, dan bidang profesi lainnya, harus
didasari dengan kekuatan iman sehingga apapun pekerjaan yang kita kerjakan akan
mendapatkan rida dan kebaikan dari Allah SWT,” ucap Ahmad.
Ahmad Fihri juga menambahkan bahwa Surat
Al-Qari’ah ayat 6-11 merupakan perintah bagi para kaum muslimin untuk
mempersiapkan segala amal perbuatan kebaikan kita sebagai bekal kita di akhirat
nanti saat Yaumul Hisab. Karena
menurutnya, banyak orang-orang zaman sekarang terlalu terlena dengan kekayaan
dunia tanpa memandang baik dan buruk sehingga membuat mereka celaka nanti.
“Banyak Masyarakat sekarang yang terlalu
berfokus terhadap kenikmatan pribadi tanpa memikirkan rida Allah SWT sehingga
banyak menimbulkan kasus-kasus yang merugikan orang lain, seperti mencuri,
korupsi dan kejahatan lainnya. Dalam Q.S Al-Qari’ah ayat 6-11 mengajarkan kita
untuk hidup sederhana dan mensyukuri segala karunia yang Allah SWT berikan,
serta pedoman bagi kita untuk segala apapun yang kita kerjakan semata-mata
untuk mencari rida Allah SWT. Hal tersebut akan memberatkan timbangan kebaikan
kita nanti saat Yaumul Hisab,”
tuturnya.
Di lain pihak, Hamim Jufri dalam
sambutannya sebagai penutup menyampaikan rasa syukurnya karena bisa kembali
bersilahturahmi dengan para keluarga besar Muhammadiyah yang ada di Indonesia
dan Australia, dan kajian yang disampaikan sangat bermanfaat dan penting
dibahas. Ia berharap agar kedepannya dapat berlanjut untuk mengkaji surat-surat
yang ada di Juz 30.
“Saya berharap kajian dan silahturahmi ini terus berlanjut dan pembahasannya semakin diperluas dalam membahas surat-surat di Al-Qur’an Juz 30 yang merupakan dasar keimanan bagi setiap kaum muslimin,” pungkas Hamim.