Serambiupdate.com - Kepolisian mengamankan beberapa mahasiswa yang hendak mengikuti unjuk rasa yang terjadi di Jalan Merdeka Selatan.
Menurut Kapolda Metro Jaya Yaitu Irjen Pol Karyoto hal ini dilakuakn untuk pencegahan dalam menghindari provokasi.
“Informasinya, ada diantara para mahasiswa yang berniat untuk merusuh” ujar Karyoto.
Ia sudah curiga, karena mahasiswa yang niatnya ingin unjuk rasa, pasti yang dibawanya hanya spanduk tuntutan atau benda sejenisnya yang sudah disepakati komando koordinator lapangan. Tetapi, ketika ada yang membawa pasta gigi, berarti niatnya sudah tidak baik. Karena biasanya pasta gigi digunakan untuk melindungi mata gara tidak iritasi ketika terkena gas air mata.
“Sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan, maka kami amankan terlebih dahulu, karena kalau begitu berarti niatnya sudah tidak baik” ucap Karyoto
Ia juga mengatakan ada beberapa mahasiswa yang masih dibawa umur pada saat diamankan dan sebenernya belum boleh mengikuti demonstrasi seperti itu. Untuk itu, Karyoto mempertegas kepada mahasiswa yang diamankan dan sudah dibebaskan untuk dimintai keterangan oleh kepolisian.
“Mahasiswa yang diamankan dan sudah dibebaskan itu tentu saja akan dimintai keterangan oleh kepolisian,” tegas Karyoto.
Kepolisian mengamankan sebanyak 12 mahasiswa yang ada di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat, yang sebelumnya mereka ikut serta dalam rombongan unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Barat, pada jumat siang. 12 mahasiswa tersebut dibebaskan pada pukul 19.00 WIB setelah berdiskusi antara peserta aksi dengan Tenaga ahli utama kantor staf presiden (KSP) Joanes Joko di kantor polisi.
Mahasiswa yang ditangkap hanya berpaiakan baju hitam dan tidak disertai oleh identitas almameter universitas. “Untuk yang tidak pakai seragam almamater, silahkan mundur. Cukup” teriak salah satu polisi di Jalan Medan Barat, Jakarta Pusat. Penangkapan mahasiswa ini, diduga mahasiswa ini ingin mencoba untuk menerobos.
“Yang berpartisipasi hanya untuk memprovokasi, silahkan mundur, nanti akan ada waktunya untuk negoisasi. Silahkan mundur.” Lanjut polisi menggunakan pengeras suara. Kemudian parwakilan mahasiswa untuk audiensi diminta masuk dalam area aman.
Saat mahasiswa dibebaskan kempali dan diantarakan kembali kepada teman temannya oleh Joanes dan pihak polisi, kericuhan sempat terjadi.
Lalu, orasi disampaikan oleh salah satu mahasiswa yang dibebaskan. Dalam orasinya, ia mengaku dicegat bersama teman-temannya setelah berada di Stasiun.
Sekitar pukul 15.30 WIB melakukan unjuk rasa yang partisipasinya berasal dari BEM berbagai universitas dan mulai menyampaikan pendapat di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Dan sekitar 19.45 mereka membubarkan diri dari lokasi aksi.
( Fatikah/adp)