Serambiupdate.com Kampus Mengajar merupakan sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas selama 1 (satu) semester, dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif di satuan pendidikan sasaran. Adapun fokus sasarannya pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa di sekolah sasaran.
Tawaran
mencicipi pengalaman lapangan yang cukup menarik tersebut tak disia-siakan oleh
Desy Fitri Ayuni, salah seorang mahasiswi dari Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU). Ia memberanikan diri untuk
mendaftar dan mengikuti tahap seleksi dari Kemendikbudristek, dimulai dari
pemberkasan, literasi numerasi, survey kebhinekaan dan value clarification
test.
Setelah
berhasil melewati berbagai tahapan seleksi, Desy berhasil lulus dan mendapatkan
kesempatan untuk ikut Program Kampus Mengajar. Ia ditempatkan mengajar
siswa/siswi SDN 101810 Biru biru, yang berada di Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara, selama 4 bulan. Dimulai dari Februari hingga Juni 2023.
Selain
mendapatkan konversi SKS sebanyak 20 SKS, Desy juga beruntung karena melalui
kegiatan tersebut ia jadi memiliki banyak teman baru yang berasal dari Program
Kampus Mengajar di wilayah Sumatera Utara, juga keluarga baru.
"Satu
yang paling jelas, mengikuti Program Kampus Mengajar telah memberikan saya
pengalaman di dunia kerja, khususnya di bidang pendidikan. Terlebih pada
sekolah yang berada di daerah pedesaan. Dari sana saya melihat langsung bagaimana
perjuangan dan pengorbanan guru-guru yang ada di daerah-daerah pelosok untuk
mengajar. Banyak kesulitan dan tantangan yang harus mereka hadapi," tuturnya.
Banyak
hal yang sudah dilakukan Desy selama masa Kampus Mengajar berjalan, seperti
melaksanakan program yang telah dirancang bersama tim yang ditempatkan di SD
tersebut.
Untuk
menciptakan lingkungan berbudaya literasi dan numerasi, Desy dan teman-temannya
ikut mendirikan pojok baca dan membuat majalah dinding, dua hal yang berperan
besar dalam meningkatkan minat baca di tengah masyarakat.
Pengalaman
yang sama juga dirasakan oleh Fitri Ramadani Pohan, mahasiswi Prodi
Agroteknologi Fakultas Pertanian USU.
Keikutsertaannya dalam Program Kampus Mengajar dimulai dari pengumpulan berkas-berkas
administrasi seperti biodata dan transkrip nilai, serta beberapa dokumen
pendukung lainnya untuk diseleksi.
Fitri
mengakui, banyak sekali keuntungan dan manfaat yang didapatkannya dalam
mengikuti kegiatan tersebut, seperti menambah pengalaman, menerapkan ilmu yang
sudah didapat selama perkuliahan, mengasah keterampilan kepemimpinan, melatih
soft skill seperti public speaking. Keuntungan lainnya yaitu mendapatkan
konversi 15 SKS, sehingga sembari melaksanakan kegiatan Kampus Mengajar, Fitri
juga dapat mengerjakan penelitian akhir kuliah jika sedang tidak ada kegiatan
lain di sekolah.
Wakil Rektor I
Universitas Sumatera Utara Edy Ikhsan dalam sambutannya pada sosialisasi Program Kampus Mengajar menegaskan, bahwa
program ini merupakan kesempatan yang memberikan peluang sekaligus tantangan
kepada para mahasiswa, untuk bersama-sama mengembangkan kompetensi keilmuan,
sekaligus menunjukkan peran dan tanggungjawab, serta berkontribusi nyata di
tengah masyarakat.
Program
Kampus Mengajar juga dapat membantu memperkuat kapasitas perguruan tinggi dalam
mendukung pendidikan di daerah-daerah terpencil, berkontribusi dalam
pengembangan kurikulum, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Serta
membantu meningkatkan akses pendidikan di berbagai lokasi, sehingga memberikan
kesempatan lebih banyak bagi siswa untuk mendapatkan pendidikan yang
berkualitas. Melalui kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan
masyarakat, program Kampus Mengajar ini memiliki potensi besar untuk memberikan
dampak positif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan
berdaya saing di seluruh negeri.
(Zachra F/Dyl)