Serambiupdate.com Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
(Disdikbud) Kaltim telah menegaskan komitmennya untuk memenuhi kekurangan
fasilitas pendidikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Terlebih
lagi, masih ada banyak 3T yang memerlukan ruang kelas baru (RKB) dan
pembangunan unit sekolah baru (USB).
Muhammad Kurniawan, Kepala
Disdikbud Kaltim, menjelaskan bahwa selain memperbaiki fasilitas pendidikan,
pihaknya juga berencana untuk meningkatkan jumlah tenaga kependidikan, terutama
guru, yang akan mengajar di daerah 3T. Walaupun demikian, mereka menghadapi berbagai
tantangan dalam upaya ini.
"Di RKPD Kaltim, juga ada
penambahan tunjangan untuk tenaga pendidiknya. Sudah kami anggarkan dan kami
tinggal menunggu peraturan gubernur untuk pembayaran" tutur Kurniawan.
Salah satu hambatan yang sangat
mencolok adalah akses yang terbatas dan jarak yang jauh. Oleh karena itu,
membangun sekolah atau ruang kelas baru di daerah terpencil menjadi menjadi
tugas yang cukup menantang. Kurniawan memberikan contoh dengan menyebut Mahakam
Ulu (Mahulu), yang memiliki akses yang cukup jauh.
"Akses pendidikannya sangat
terbatas tapi anak-anak juga harus bisa bersekolah" jelasnya.
Namun, pihaknya tetap akan berupaya
maksimal dalam waktu yang akan datang. Sebagai ilustrasi, mereka memiliki
rencana untuk mendirikan sekolah asrama di Mahulu.
Dengan langkah ini, siswa tidak
perlu lagi melakukan perjalanan pulang-pergi antara tempat tinggal dan sekolah.
Kurniawan menjelaskan bahwa di wilayah tersebut, banyak siswa yang harus
menghadapi perjalanan jauh dari rumah ke sekolah.
"Rencananya, siswa-siswa
tersebut akan tinggal di asrama. Insya Allah, diharapkan hingga akhir
periode RKPD 2026, asrama untuk salah satu SMA di Mahulu akan selesai
dibangun" pungkasnya.
(Maymunah/Dyl)