Oleh : Nurmawati, Hanifah Nur Istiqomah, Indana Zulfa, Muthi'ah Zahra Ramadhania
Dalam suatu sekolah perlu adanya layanan bimbingan dan konseling yang memiliki standar kualitas tinggi agar dapat menangani masalah siswa dengan efektif. Maka dari itu, penting untuk menyediakan layanan yang bersifat ramah, menarik, dan professional sehingga dapat membantu penyesuaian diri pada siswa di sekolah. Pentingnya pemahaman siswa terhadap bimbingan konseling membuat mereka lebih mudah memanfaatkan layanan tersebut di sekolah dan melaksanakan tugas perkembangan mereka dengan baik.
Pandangan siswa terhadap layanan bimbingan dan konseling di sekolah dapat memberikan dampak signifikan terhadap minat mereka untuk mengikuti program tersebut. Proses pembentukan persepsi, yang merupakan kemampuan manusia untuk menerima stimulus dari lingkungan dan mengolahnya melalui panca indra serta berpikir, memainkan peran kunci dalam hal ini.
Selain itu, dalam bimbingan dan konseling terdapat empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier. Dalam bimbingan pribadi, konselor membantu siswa untuk memiliki kesadaran diri, rasa bertanggung jawab, dapat mengembangkan sikap positif, mampu menghargai orang lain, mengambangkan keterampilan hubungan pribadi, meningkatkan kepercayaan diri, dapat membuat keputusan secara efektif, serta mandiri dalam mengambil keputusan sehingga siswa dapat melakukan penyesuaian diri secara baik dengan lingkungannya.
Adanya pemanfaatan layanan Bimbingan Konseling atau yang dikenal dengan (BK) ini juga melakukan pendekatan holistik yang mana tidak hanya membantu individu dalam mengatasi tantangan perubahan lingkungan, tetapi juga memberikan dasar yang kuat untuk pemahaman yang lebih baik dan pengembangan optimal dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Salah satu layanan dalam Bimbingan Konseling ini adalah layanan orientasi. Orientasi sendiri merupakan tahap awal bagi siswa untuk mengenal lingkungannya. Dengan pendekatan holistik, layanan orientasi ini tidak hanya berfokus pada memberikan pemahaman terhadap situasi sekitar, tetapi juga membimbing peserta didik untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan dalam menghadapi transisi tersebut.
Kesadaran dan pemahaman yang diperoleh selama orientasi membuka pintu bagi siswa untuk secara efektif mengakses dan memanfaatkan berbagai layanan konseling yang tersedia, menciptakan hubungan yang positif antara siswa dan layanan konseling (Hidayat et al., 2019). Oleh karena itu, pentingnya layanan orientasi tidak hanya terbatas pada tahap awal adaptasi siswa, melainkan juga memiliki dampak jangka panjang terhadap pemanfaatan layanan konseling dan pemahaman siswa terhadap potensi diri mereka di lingkungan sekolah.
Selain layanan orientasi untuk menyuasaikan diri pada siswa ada juga layanan informasi yang mana layanan ini adalah suatu layanan yang berupaya memenuhi kekurangan individu akan informasi yang mereka butuhkan dan usaha-usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidupnya karena penyesuaian diri pada siswa harus didasari dengan adanya informasi lingkungan hidupnya untuk dapat beradaptasi dilingkungan tersebut. Maka dari itu pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling harus didasari orientasi dan informasi dalam penyesuain dirinya.
Dan selain itu juga ada pengaruh pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling terhadap siswa, yaitu siswa dapat mengembangkan potensi diri pada lingkungannya, bakat dan minat sesuai apa yang di inginkan siswa, sehingga siswa dapat meningkatkan prestasinya baik akademik maupun non-akademik. Keberadaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang berperan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan siswa dalam berbagai hal terutama masalah kesulitan mencari jati diri atau mengenali lingkungan hidupnya harus senantiasa mendapat perhatian yang serius kesulitan tersebut agar dapat segera teratasi. Dan dari banyaknya layanan bimbingan dan konseling ada juga penguatan pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling diperlukan agar layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif disekolah, serta mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh dan Adapun langkah-langkah dalam penguantan penyuasaian diri pada siswa disekolah yaitu sebagai berikut :
1. Peningkatan jumlah guru BK
2. Pengembangan profesionalisme guru BK
3. Pengembangan infrastruktur dan sumber daya yang memadai.
4. Menerapkan program BK yang komprehensif dan sistematis
5. Meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait.
Penguatan pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah diharapkan dapat menjawab permasalahan bimbingan dan konseling disekolah, selain itu dibutuhkan komitmen dan kerjasama dari semua pihak terkait. Penguatan pemanfaatan layanan bimbingan dan konseling ini merupakan upaya yang berkelanjutan dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal bagi siswa maupun guru.
Sumber:
Izutsu, T. , et al. (2015). Kesehatan mental dan kesejahteraan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Psikiatri Lancet , 2 (12), 1052-1054.
Nursalim, M. S. (2015). Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling (Oktaviani Mutiara Dewi, Ed.). Penerbit Erlangga.
Yuyarti, Y. (2018). Mengatasi Bullying Melalui Pendidikan Karakter. Jurnal Kreatif: Jurnal Kependidikan Dasar, 9(1).
Dr. Ahmad Susanto, M. P. (2018). Bimbingan dan Konseling di
Sekolah Konsep, Teori, dan
Aplikasinya (Y.Rendy (ed.); pertama). PRENADAMEDIA GROUP.
Muzzaiyana, dkk izzah. (2024). konsep dasar
strategi bimbingan dan konseling di sekolah.
J- Innovatif
Risnawati, R., & Salahuddin, S. 2022. Layanan
Informasi Untuk Meningkatkan
Penyesuaian Diri Siswa. Orien: Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 2(1), 39–44.
Rizqiyah, M. 2018. Peranan Guru Bk Dalam Membantu Penyesuaian Diri Siswa Baru
Dinar Mahdalena Leksana; Mungin Eddy Wibowo; Imam Tadjri. (2013). Pengembangan Modul Bimbingan Karir Berbasis Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling, 2(1)
Kusumawati. (2008). Proses Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Kemendikbud. 2016. Panduan
Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Sekolah Dasar (SD).
Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Guru Dan
Tenaga Kependidikan