Serambiupadte.com - Nurlina Rahman, Dosen Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Prof DR HAMKA (Uhamka) berhasil meraih gelar doktor dalam sidang promosi doktor yang diselenggarakan di Gedung Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran, Selasa (6/8).
Dalam Disertasinya
berjudul Komunikasi Terapeutik antara Konselor dengan Pasien Pengguna
Narkoba melalui metode Biologik-Psikologik-Sosial-Spritual (BPSS): Studi
Fenomenologi Pendampingan Pasien Pengguna Narkoba dalam Proses Rehabilitasi
Ketergantungan Narkoba di Madani Mental Health Care/MMHC di Jakarta dan Bogor
Nurlina lulus dan berhasil meraih gelar doktor dengan predikat sangat
memuaskan.
Sidang promosi
doktor dihadiri oleh Prof. Gunawan selaku Rektor Uhamka, Anisia Kumala selaku
Wakil Rektor I Uhamka, Desvian Bandarsyah selaku Wakil Rektor II Uhamka, Prof.
Nani Solihati selaku Wakil Rektor III Uhamka, Muhammad Dwifajri selaku Wakil
Rektor IV Uhamka, Zamah Sari selaku Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah
Bandung, Prof. Ade Hikmat selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Uhamka (SPs)
Uhamka, Prof Deddy Mulyana selaku Ketua Tim Promotor Unpad, Prof. Susanne Dida
dan Yati Setianti selaku Anggota Tim Promotor dan para partisipan yang hadir
dalam kegiatan sidang doktor.
Nurlina
memaparkan proses rehabilitasi bagi pecandu narkoba yang melibatkan proses
komunikasi bersifat terapeutik yang kompleks dengan melibatkan konselor dan
partner penyembuhan melalui program BPSS selama pendampingan proses
rehabilitasi pasien dengan menggunakan sistem biomedis, sistem personalistik,
dan sistem naturalistik.
Penelitian
Disertasi ini bertujuan untuk mengungkapkan latar belakang dan motif, makna,
serta pengalaman konselor pendamping pasien narkoba, dalam proses rehabilitasi
melalui metode BPSS biologik, psikologik, sosial, dan spiritual di Madani
Mental Health Care (MMHC) melalui komunikasi antarpersonal untuk membangun
kepercayaan, menjalani pemenuhan kebutuhan dasar dalam setiap program.
Nurlina Rahman
menyampaikan bahwa komunikasi terapeutik yang optimal merupakan keterampilan
penting yang perlu dimiliki seorang konselor dalam membantu pemulihan pasien
rehabilitasi pecandu narkoba yang membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar.
"Komunikasi terapeutik yang efektif sangat penting dimiliki oleh para konselor dalam beroperasi dan mengoordinasikan komunikasi yang baik kepada pasien. Metode ini mengedepankan proses komunikasi yang secara sadar direncanakan, bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien," ucap Nurlina