Notification

×

Iklan

Iklan

Waspadai dan Lakukan Tindakan Tepat Terhadap Remaja Yang Mengalami Gangguan Kecemasan

25 Agustus 2024 | Minggu, Agustus 25, 2024 WIB | Last Updated 2024-08-25T05:38:00Z

 


 

Oleh     : Nanda Ayu Dwi Kusumaputri
Mahasiswa FEB UHAMKA

 

Perasaan cemas adalah reaksi alami tubuh terhadap stres sehingga kita lebih waspada dan berhati-hati. Apabila perasaan cemas muncul berlebihan dan menggangu aktivitas sehari-hari, kita perlu waspada karena kondisi ini sudah termasuk gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah salah satu gangguan mental serius yang disebabkan oleh ketidakmampuan otak mengatur rasa takut dan emosi. Kondisi ini banyak dialami oleh remaja karena fase remaja merupakan fase perubahan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Kebanyakan dari mereka enggan memberitahu kondisi yang dialami karena takut diejek dan dihakimi, sehingga mereka cenderung menghindari kegiatan sosial karena rasa cemas tersebut.

 

Gejala gangguan kecemasan yang mudah terlihat yaitu rasa khawatir berlebih yang menyebabkan detak jantung lebih cepat dan menyakiti diri sendiri. Banyak dari mereka mulai menyakiti diri sendiri seperti mengelupas kulit sekitar kuku, mengelupas bibir atau menggigiti kuku dengan harapan rasa cemas mereka akan berkurang. Gejala lainnya yaitu rasa takut atau malu melakukan aktivitas sosial, menghindari kontak mata ketika berbicara, tingkat percaya diri rendah, keringat dingin, gemetar dan sesak napas. Rasa cemas ini mudah terpicu apabila orang tersebut berada dalam tekanan yang besar sehingga faktor lingkungan dapat menjadi salah satu penyebab gangguan kecemasan ini. Faktor lainnya dapat disebabkan oleh efek samping obat, keturunan atau pengalaman negatif yang menyebabkan trauma.

 

Remaja yang mengalami gangguan kecemasan akan memberikan dampak terhadap lingkungannya. Tidak hanya itu, dampak tersebut dapat dialami oleh kesehatan fisik dan mental remaja itu. Salah satu dampaknya yaitu sistem imun tubuh melemah karena meningkatnya  detak jantung dan laju pernapasan dapat membuat otak menerima lebih banyak oksigen dalam jangka pendek. Gangguan kecemasan jangka panjang dapat mengganggu sistem saraf pusat karena otak terus memproduksi hormon dan bahan kimia yang dirancang untuk merespon ancaman sehingga paparan jangka panjang bahan kimia tersebut berbahaya bagi fisik. Adapun dampak lainnya yaitu menyebabkan masalah pencernaan, gangguan pernapasan, menurunkan kualitas tidur dan mengganggu saluran reproduksi.

 

Apa Tindakan yang dapat kita lakukan bila teman atau saudara kita mengalami perasaan cemas berlebih? Kita dapat membantu menenangkan mereka dengan mengalihkan perhatiannya. Tindakan yang dapat kita lakukan yaitu menerapkan metode 5-4-3-2-1. Tuntun mereka untuk menyebutkan 5 benda yang ada di sekeliling mereka dan menyebutkan 4 benda yang dapat mereka sentuh. Kemudian diamlah sejenak dan dilanjutkan dengan menyebutkan 3 suara yang mereka dengar. Lalu menyebutkan 2 bau yang dapat mereka hirup dan terakhir, coba 1 rasa yang ada di lidah mereka. Metode ini cukup efektif untuk menghilangkan pikiran negatif yang menjadi penyebab kecemasan.

 

Tindakan lainnya dapat berupa memberi kenyamanan teman atau saudara kita agar dapat menceritakan perasaan yang sedang dialami. Janganlah memberikan tekanan atau tanggapan yang salah atas perasaan mereka karena yang mereka inginkan hanyalah pengakuan atas perasaan yang dialami. Tindakan mandiri yang dapat mereka lakukan yaitu memusatkan pikiran pada aktivitas yang dijalani, menghindari minuman kafein dan alkohol, meluangkan waktu untuk diri sendiri, makan secara teratur dan minum cukup air. Apabila perasaan cemas semakin berlebihan, ajaklah mereka bertemu dengan psikolog agar dapat ditangani dengan baik. Gangguan kecemasan ini dapat ditangani oleh obat-obatan yang sudah diresepkan oleh psikiater atau dokter kejiwaan, obat-obat ini tidak boleh dibeli tanpa diagnosis lebih lanjut.

=