Notification

×

Iklan

Iklan

Angkat Isu Rasio Pendidikan di Indonesia dan Korsel, Essay Mahasiswa PBI FKIP Uhamka Lolos dalam Konferensi Internasional

17 Oktober 2024 | Kamis, Oktober 17, 2024 WIB | Last Updated 2024-10-17T13:07:27Z

Serambiupdate.com - Essay Dinda Rahmalia, Mahasiswa Semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) lolos dalam Konferensi Akademik Internasional yang diselenggarakan oleh Korea-Indonesia Connection (KIC) FISIP UI dengan tema World Population Day: Advancing Future Generations in Indonesia and Korea.

 

Dinda merupakan satu-satunya mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) yang lolos dalam ajang bergengsi ini. Paper-nya yang berjudul Unlock Discrimination and Inequality Education in Indonesia Leads to Korea membawanya unggul, bersama perguruan tinggi lainnya seperti UGM, IPB, UNJ, dan kampus luar negeri lainnya.

 

Essay yang membahas tentang perbandingan taraf pendidikan di Indonesia dan Korea Selatan ini kemudian dimuat ke dalam buku Advancing Future Generations: Population Issues in Indonesia and Korea. Buku ini sendiri telah diterbitkan pada Jumat, 4 Oktober 2024 lalu dalam acara Korea-Indonesia Connection: Networking and Book Launching di Hotel Grand Sahid, Jakarta. Para penulis, akademisi, dan stakeholder dari Korea Selatan bertemu dan saling bertukar pikiran mengenai isu terkini antara Korea Selatan dan Indonesia untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara.

 

Purnama Syae Purrohman selaku Dekan FKIP Uhamka menyebutkan pendidikan tinggi berperan penting dalam kompleksitas kependudukan dunia. Menurutnya, Gagasan yang diusung oleh para akademisi akan berdampak pada peningkatan kependudukan di dunia secara aspek kesejahteraan, Kesehatan, dan kemakmuran masyarakat.

 

“Pendidikan tinggi harus berkontribusi terhadap permasalahan populasi dunia. Karena masalah kependudukan akan berkorelasi dengan kesejahteraan, kesehatan, dan keberlanjutan kemanusiaan,” lanjutnya.

=