Notification

×

Iklan

Iklan

Lakukan Kunjungan ke Singapura dan Malaysia, SPs Uhamka Perkaya Wawasan Akademik Internasional

02 Desember 2024 | Senin, Desember 02, 2024 WIB | Last Updated 2024-12-02T03:16:37Z

Serambiupdate.com - Mahasiswa Magister Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) melaksanakan kunjungan akademik ke Singapura dan Malaysia pada 20 – 23 November 2024 untuk memperluas wawasan dan menginspirasi inovasi dalam pendidikan.

 

Kunjungan pertama  adalah negara Singapura, dimana para peserta dapat mempelajari sistem teknologi yang maju dan efisiensi tata kota, seperti pengelolaan transportasi dan kebersihan lingkungan. Sementara itu, Malaysia menawarkan pengalaman dalam mempelajari keberagaman budaya serta pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

 

Tempat pertama yang dikunjungi di Malaysia adalah Perpustakaan Laman Hikmah, Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) yang merupakan bagian penting dari kegiatan studi komparasi ke Malaysia. Perpustakaan UTeM dikenal sebagai pusat informasi modern yang mendukung proses pembelajaran, penelitian, dan inovasi.

 

Dalam kunjungan ini, peserta dapat mempelajari sistem pengelolaan perpustakaan berbasis digital yang efisien, termasuk pemanfaatan teknologi untuk akses informasi dan layanan pengguna. Selain itu, peserta juga akan mengenal fasilitas perpustakaan yang dirancang untuk mendukung kreativitas dan kolaborasi, seperti ruang diskusi, area penelitian, dan koleksi digital dimana visi dari perpustakaan ini adalah ”Library as a second House” menggambarkan bagaimana perpustakaan dapat menjadi ruang kedua yang memberikan rasa nyaman, aman, dan bermakna, layaknya rumah.

 

Selanjutnya adalah ke Sanggar Binaan Aisyiyah di Kampung Pandan, Malaysia, merupakan momen berharga untuk mempelajari upaya pemberdayaan pendidikan bagi komunitas migran, khususnya warga Indonesia yang menghadapi tantangan dalam mengakses pendidikan formal.

 

Sanggar ini menyediakan alternatif pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang tidak dapat bersekolah di lembaga formal Malaysia. Kurikulum yang digunakan sama dengan kita yaitu kurikulum Merdeka, sanggar ini membantu anak-anak mengembangkan pengetahuan, karakter, dan kemampuan mereka.

 

Kegiatan ini diharapkan memberikan inspirasi tentang pentingnya peran komunitas dalam mendukung pendidikan inklusif, sekaligus menjadi motivasi untuk menciptakan solusi serupa di berbagai daerah yang membutuhkan.

 

Kunjungan terakhir pada  studi komparasi di Malaysia adalah  ke Universiti Teknologi Malaysia (UTM), hal ini  menjadi momen istimewa dengan pertemuan bersama Prof. Wan Mohammad Nor Wan Daud, seorang tokoh terkemuka di bidang pendidikan dan pemikiran Islam.

 

Dalam pertemuan ini, peserta dapat berdiskusi tentang konsep pendidikan holistik yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan modern dengan nilai-nilai keislaman. Prof. Wan Mohammad Nor juga membagikan wawasan terkait pentingnya pendidikan dalam membangun karakter, etika, dan keberlanjutan peradaban.

 

Melalui dialog ini, peserta diharapkan mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan pendekatan pendidikan yang tidak hanya berbasis ilmu, tetapi juga berlandaskan moral dan spiritual, guna menciptakan generasi yang unggul dan berintegritas.

 

=