
Selain memperpanjang masa libur,
Kementerian Agama juga mengambil langkah-langkah untuk memastikan kelancaran
arus mudik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendirikan posko
Lebaran di jalur-jalur yang sering dilalui pemudik. Masjid-masjid yang berada
di sepanjang jalur mudik pun diharapkan dapat berperan aktif dalam membantu
para musafir, salah satunya dengan menyediakan air minum gratis.
Nasarudin Umar menyampaikan bahwa
Liburan Lebaran tahun ini akan berlangsung selama 20 hari bagi seluruh rakyat
Indonesia yang ingin mudik ke kampung halamannya, terutama diperuntukan bagi
anak-anak sekolah.
”Pemudik kini memiliki sekitar 20
hari untuk mudik, karena jadwal libur Lebaran yang semula dimulai 24 Maret 2025
dimajukan menjadi 21 Maret 2025 akibat tambahan libur madrasah pada Jumat dan Sabtu.”
ucap Nasaruddin Umar.
Selain itu, Nasaruddin Umar juga
menghimbau pengurus masjid agar memperhatikan kebutuhan para pemudik, terutama
ibu menyusui dan perempuan. Fasilitas seperti dapur kecil, tempat istirahat
yang nyaman, serta ruang untuk mengisi daya handphone atau motor listrik
diharapkan tersedia di masjid-masjid yang berada di jalur mudik.
"Pemerintah akan bekerja
sama dengan pengurus masjid untuk memperbaiki fasilitas toilet agar lebih layak
dan bersih. Tujuannya adalah mengurangi kepadatan di rest area tol serta
menjadikan masjid sebagai tempat persinggahan yang lebih nyaman bagi pemudik.
Dengan berbagai upaya ini, perjalanan mudik diharapkan menjadi lebih lancar,
aman, dan nyaman bagi masyarakat," ujar Menteri Agama.